Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Birokrasi IndiHome

Pelanggan ini ingin menambah layanan IndiHome. Tapi malah jadi susah.

19 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Birokrasi IndiHome

BULAN lalu saya mendaftar menjadi pelanggan IndiHome TV. Sebelumnya saya sudah berlangganan telepon rumah dan Internet. Saat mendaftar, saya diberi tahu bahwa saya hanya bisa berlangganan paket IndiHome dasar. Saya katakan saya mau menambah paket movie seperti HBO dan Cinemax. Jawaban yang saya dapat sungguh mengejutkan. Saya harus menjadi pelanggan IndiHome TV dulu, baru bisa menambah paket.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sikap IndiHome ini sangat tidak “customer-centric” dan tidak mencerminkan sikap bisnis pemasar (marketer) yang baik. Di banyak perusahaan lain, sebelum minta tambah, konsumen bahkan ditawari langsung upgrade sebanyak mungkin. Di IndiHome, justru kita dicegah untuk menambah paket. Orang mau menambah paket artinya tambahan “penjualan”, kok, malah dipersulit?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena sudah menjadi pelanggan IndiHome TV, pada 13 Maret 2022 saya menelepon 147, nomor kontak customer service IndiHome, untuk menambah paket. Kembali saya mendapat respons yang mengejutkan. Saya harus mendaftar lagi, dan nanti harus menandatangani link approval dengan mengirim fotokopi kartu tanda penduduk lagi. Kepada operator 147 saya sampaikan, bukankah saya sudah menjadi pelanggan? Bukankah semua data saya, termasuk KTP, sudah ada? Kok, masih harus melakukan hal ini lagi? Dijawab itu peraturan IndiHome.

Kebijakan IndiHome tersebut tak hanya menyalahi prinsip dasar bisnis dan pemasaran, tapi juga sangat tidak sesuai dengan akal sehat (common sense). Pelanggan mau menambah bisnis, membayar lebih, kok, malah dipersulit? Perilaku IndiHome kembali menegaskan budaya di banyak lembaga negara dan juga badan usaha milik negara kita bahwa “kalau bisa dipersulit, mengapa dipermudah?”.

Rasanya para pemimpin IndiHome perlu belajar di Telkom Corporate University mengenai apa itu customer-centric, customer delight, dan lain-lain. Yang saya dapat dari IndiHome bukanlah delight, tapi kekecewaan berat.

Dr Hadi Satyagraha
Petamburan, Jakarta Pusat


Halo, Pos Indonesia

TULISAN saya dimuat di rubrik Pengalamanku majalah bahasa Jawa Djaka Lodang edisi awal Februari 2022. Majalah ini terbitan Kota Yogyakarta. Pada 24 Februari 2022, redaksi Djaka Lodang mengirimi saya majalah sebagai nomor bukti, tapi sayangnya sampai saya menulis surat pembaca ini pada 10 Maret 2022, majalah tersebut belum sampai ke rumah saya. Akankah saya mesti lebih lama menunggunya? Halo, Pos Indonesia. 

Muhisom Setiaki
Temanggung, Jawa Tengah


Lebih Dekat dengan Alam

WARNA hijau di Kota Jakarta mulai hilang dan berubah menjadi abu-abu dari polusi udara. Deretan gedung pencakar langit berlomba-lomba menyentuh langit Jakarta. Wisata alam berubah menjadi tempat wisata dalam ruangan. Akibatnya, warga Jakarta mulai kehilangan atmosfer alam. Yang akan terkena dampaknya adalah warga Jakarta yang ingin menenangkan diri dengan cara mendekat kepada alam. Hampir hilang harapan mereka karena sulitnya menemukan ruang hijau di Jakarta.

Walaupun Jakarta dikelilingi gedung tinggi, bukan berarti kota ini tidak memiliki ruang hijau yang dapat menjadi tempat refreshing dan bersenang-senang. Salah satu tempat wisata yang terletak di Ancol, Jakarta Utara, memberikan harapan kepada warga Jakarta untuk lebih dekat dengan alam. Tempat wisata ini memiliki lahan seluas 34 hektare yang membuatnya menjadi ruang terbuka hijau yang terkenal sulit dicari di Jakarta.

Fidelia Oktaviani
Mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus