Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Cara Membuat KTP Elektronik

Surat pembaca: dari cara membuat KTP elektronik atau e-KTP, refund tiket AirAsia, hingga menyoal kebijakan PPKM darurat di masa pandemi Covid-19.

7 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Cara membuat KTP elektronik.

  • Sulitnya menarik dana pembelian tiket AirAsia

  • Menyoal kebijakan PPKM darurat

Cara Mendapatkan KTP

BAPAK Al Mansyur meminta saran bagaimana mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP untuk Bapak Haryono yang tak memiliki data kependudukan pada lembar Surat Tempo edisi lalu. Dari pengalaman saya, mengurus KTP sangat mudah. Kita langsung datang ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil setempat, kemudian masukkan nama yang bersangkutan ke dalam kartu keluarga orang yang bersedia menampung atau masuk KK istri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nanti petugas akan memberi petunjuk. Ceritakan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bisa mendapat data apa pun dari kampung halamannya. Surat kependudukan pembantu saya sudah saya urus sebulan yang lalu dan namanya saya masukkan di KK saya. Sebab, dia tidak punya jejak di kampungnya walaupun masih punya saudara di sana. Semoga info ini bisa bermanfaat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nyrmala Kesumah
nyrmalakesuma@gmail.com


Kecewa Layanan AirAsia

SUDAH 16 bulan lebih uang saya mengendap di AirAsia. Permintaan pengembalian dana (refund) dengan nomor laporan 77682728 belum juga dikabulkan. Padahal, sewaktu meminta refund, saya dijanjikan pencairan dalam lima-enam bulan. Permintaan refund ini tidak berkaitan dengan pandemi Covid-19, melainkan pemindahan bandar udara tujuan penerbangan. AirAsia sendiri yang menawarkan refund bila saya tidak setuju terbang ke bandara baru itu.

Sayangnya, AirAsia tidak punya nomor telepon layanan pelanggan yang bisa dihubungi. Mereka hanya punya layanan di media sosial dan AVA, kecerdasan buatan yang justru mirip robot 1990-an. Saya coba mencari kantornya pun hanya ketemu gerai penjualan tiket, bukan layanan pelanggan.

Pengalaman saya lebih baik ketika meminta refund dari Citilink. Tanggalnya hanya berselang beberapa hari dari jadwal penerbangan AirAsia yang saya pesan. Hanya dalam dua pekan, uang saya dicairkan, tidak dalam bentuk kredit atau saldo yang hanya bisa dipakai buat mengakses layanan maskapai.

Surat ini saya tulis karena ultimatum yang saya sampaikan di media sosial tidak digubris. Saya mohon iktikad baik AirAsia menyelesaikan urusan refund ini karena bukan hanya AirAsia yang terkena dampak pandemi, tapi juga pelanggan Anda. 

Hardian
Bekasi, Jawa Barat

AirAsia tidak merespons surat yang dikirimkan redaksi.


Soal PPKM

PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bertujuan meminimalkan interaksi fisik antarwarga guna mencegah transmisi Covid-19. Namun kebijakan ini menyimpan potensi kerusakan yang besar, yaitu runtuhnya ketahanan pangan mayoritas rakyat. Ekonomi jatuh, perusahaan bangkrut, pemutusan hubungan kerja massal, bisnis ambruk, dan sebagainya.

Ketahanan pangan adalah aspek fundamental yang wajib diakomodasi dan berada satu paket dengan skenario mitigasi bencana. PPKM memaksa kita untuk bersembunyi di rumah tanpa solusi ketahanan pangan. Bagaimana mungkin herd immunity (kekebalan kolektif) akan terbentuk dalam suasana stres publik yang tinggi, kekurangan gizi, dan ancaman kelaparan yang meluas?

Situasi ini justru berpotensi menurunkan imunitas publik secara drastis dan menempatkan publik pada kerentanan tinggi terhadap infeksi virus. Di media sosial, grup-grup komunitas dan pengumuman masjid setiap hari penuh dengan berita duka yang sebagian besar korban Covid-19. Realitas ini mengkonfirmasi rendahnya tingkat efektivitas PPKM. Makin lama kebijakan ini dibiarkan tanpa koreksi, makin tinggi tingkat stres publik dan makin banyak nyawa yang berpotensi melayang. 

Yuri Fitrian
Bandar Lampung


*) Kirimkan komentar, analisis singkat, pendapat, atau keluhan Anda ke red@tempo.co.id dengan subjek [Surat Pembaca].

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus