Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saran untuk Ojek Pangkalan
OJEK pangkalan masih menolak Go-Jek dan GrabBike, dua penyedia jasa ojek berbasis aplikasi di telepon pintar. Di kampus saja keduanya punya pangkalan sendiri dan mahasiswa banyak yang memakainya.
Pada 17 September 2015, saya terkejut melihat foto yang diunggah teman saya di akun Path. Di sana ada foto spanduk dengan tulisan "Kami menolak keras Go-Jek dan GrabBike Menaikkan Sewa di Area Stasiun Kalibata". Tulisannya besar dan memakai huruf kapital.
Mungkin hal ini tidak hanya terjadi di Stasiun Kalibata. Seharusnya pola pikir masyarakat, khususnya ojek pangkalan, tidak arogan dan egoistis seperti itu karena tak punya etika, kesopanan, dan kesantunan. Dengan cara itu, mereka sama saja takut pada keberadaan kedua ojek online ini. Daripada mereka hanya nongkrong, minum kopi, dan merokok sambil menunggu penumpang dengan penghasilan yang tidak tentu tiap hari, saya menyarankan mereka ikut Go-Jek dan GrabBike saja.
Dengan hal itu, mereka juga belajar sedikit tentang teknologi dan penghasilannya pun pasti jauh lebih besar dibanding menjadi tukang ojek pangkalan yang hanya menunggu penumpang. Selain itu, saya meminta pihak berwenang atau pihak Stasiun Kalibata mengawasi agar tidak terjadi tindakan yang tak diinginkan antara ojek pangkalan dan kedua ojek online ini.
Untuk manajemen Go-Jek dan GrabBike disarankan melakukan sosialisasi atau musyarawah ke tempat-tempat yang memang menolak keberadaan mereka. Agar masyarakat yang membutuhkan ojek tetap mudah mendapatkan moda transportasi.
Muhammad Iqbal
Mahasiswa Jurnalistik IISIP Jakarta
Kecewa Metland
SEBAGAI salah satu pemilik Hotel Horison Seminyak, Bali, saya sangat kecewa terhadap janji-janji manajemen Metland yang sampai saat ini belum menyerahkan sertifikat kepemilikan hotel. Padahal saya telah melunasi pembelian satu unit hotel tersebut pada Desember 2012. Terakhir saya telah melakukan pembayaran BPHTB dan akta notaris pada Januari 2015.
Saya juga dijanjikan diberi rincian mengenai pajak dan segala biaya yang ada. Hal tersebut juga belum dipenuhi Metland. Saya heran, perusahaan sekelas Metland terlihat seperti kurang profesional. Dulu saya tertarik berinvestasi di Hotel Horison Seminyak mengingat nama besar Metland.
Berulang kali saya menelepon menanyakan kapan dokumen jadi, selalu dijawab segera tanpa batas waktu yang jelas. Mohon kepada pihak yang berwenang dapat membantu masalah ini karena pihak Metland seperti hendak menunda-nunda.
Anhar Sulaiman
Lebak Bulus, Jakarta
RALAT
ADA kekeliruan jabatan dalam kolom yang ditulis Diah S. Saminarsih pada edisi pekan lalu. Tertulis: "Asisten Utusan Khusus Presiden untuk MDGs". Seharusnya "Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kemitraan dan Pelayanan Kesehatan Primer".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo