Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Dari Konser Rolling Stones di Arizona: Panjang Umur Mick Jagger dan Rock n' Roll

The Rolling Stones menggebrak Amerika. Aksi panggung Mick Jagger tetap memukau di usia yang telah menginjak 80 tahun.

26 Mei 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA tahun lalu suami menawari menonton konser kelompok musik cadas asal Inggris, The Rolling Stones, aku berjingkrak-jingkrak kegirangan. Aku bahagia karena Rolling Stones salah satu band rock legendaris yang konsernya masuk daftar wajib hadir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi, mendekati waktu konser, aku makin malas menonton dan sangat yakin konser itu akan jauh lebih buruk dibanding lagu-lagu di album rekaman mereka. Maklum, sang vokalis, Mick Jagger, berusia 80 tahun (dan pada 26 Juli 2024 menginjak 81 tahun). Ia sudah sepuh, sudah mencapai usia harapan hidup warga Inggris yang berada di kisaran 80 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sampul album The Rolling Stones berjudul Hackney Diamonds.

Tak ingin rasanya aku merusak sosok keren dari band rock yang kukenal sejak kecil dan sukses bikin ikut jejeritan menyanyi meski tak hafal persis setiap kata di lirik-lirik lagunya itu.

Kekhawatiran tersebut makin menjadi karena, tak ada sebulan sebelum konser Rolling Stones, kami menonton konser Madonna, yang secara keseluruhan bisa dibilang mengecewakan. Penyanyi 65 tahun itu sering sumbang saat menyanyi. Jeda antara satu lagu dan lagu lain juga terlalu panjang. Selain itu, dalam beberapa nomor lagu, hanya ada atraksi penari dan lampu-lampu, tanpa ia benar-benar hadir.

Mungkin karena stamina Madonna yang tak lagi prima atau memang ia mengandalkan hiburan panggung dibanding kekuatan vokal, musik, dan lirik lagu? Entahlah. Yang pasti, saat kami keluar dari gedung pertunjukan, di jalan menuju tempat parkir terdengar satu-dua komentar miring, seperti “Duh, sudah waktunya dia pensiun!” atau “Konser paling membosankan yang pernah saya tonton!”. Kalaupun ada yang memaklumi hanya karena dia salah satu artis besar yang masuk daftar wajib tonton, “Ya, yang penting sudah pernah nonton konser Madonna. Dia kan legendaris!”.

Tapi tiket seharga US$ 500 atau sekitar Rp 8 juta sudah telanjur dibeli dan gelora menyaksikan salah satu band legendaris di muka bumi ini masih cukup kuat. Pada hari konser, Selasa, 7 Mei 2024, kami menuju lokasi pertunjukan Rolling Stones di Stadion State Farm Cardinals, Glendale, Arizona, Amerika Serikat, yang berjarak tempuh 50 menit dari rumah, dengan ekspektasi kecil.

Tak seperti konser Madonna sebelumnya yang kuhadiri sepenuh hati dengan segala atribut pendukung bergaya ala 1980-an: fishnet stocking, rok mini, atasan kemben putih berpotongan seksi ala Madonna lengkap dengan jaket kulit. Untuk pertunjukan Rolling Stones, aku hanya memakai kaus hitam bergambar lidah berwarna merah menjulur—salah satu gambar paling ikonik yang dikenal di dunia hiburan panggung—dipadankan dengan rok kulit hitam dan sepatu bot DocMart. Malas rasanya bergaya habis-habisan untuk grup musik lawas beranggotakan pria-pria berusia lanjut yang mungkin menyanyi pun sudah sumbang, apalagi berjoget.

Setelah bermacet-macet antre menuju tempat parkir, lalu melewati pemeriksaan petugas sekuriti yang hanya membolehkan penonton membawa telepon seluler dan satu tas transparan berukuran mini, kami menuju tempat duduk. Meski sudah menduga konser tak akan tepat waktu pukul 20.00 waktu setempat, para penonton yang terlihat memakai beragam versi kaus Rolling Stones telah menyesaki arena.

Penonton konser band The Rolling Stones bertajuk “Stones Hackney Diamonds Tour ’24”, di Stadion State Farm Cardinals, Glendale, Arizona, 7 Mei 2024. Twitter @RollingStones

Kami duduk di sisi kiri panggung. Meski sempat iri melihat penonton yang bergerombol mengelilingi panggung besar dan layar raksasa di area lantai, setelah menunggu hampir dua jam sang penyanyi legendaris belum muncul juga, kami pun menghela napas lega. “Untung kita ambil tiket yang pakai kursi, kebayang capeknya berdiri gitu. Bisa-bisa aku berselonjoran di lantai!”

•••

THE Rolling Stones membuka konser bertajuk “Stones Hackney Diamonds Tour ’24” itu dengan lagu “Start Me Up”. Begitu Mick Jagger menyanyikan larik awal lagu tersebut, If you start me up/If you start me up, I'll never stop/If you start me up/If you start me up, I'll never stop/I've been running hot/You got me ticking, now don't blow my top/If you start me up/If you start me up, I'll never stop/Never stop, never stop, never stop…, para penonton menjerit kencang dengan sangat antusias, termasuk aku yang tak malu berteriak. “OMG, OMG! He is the legend! He sings it so well. OMG! I love you, Mick Jagger!”

Jagger tampil memukau mengenakan kemeja pink mengkilat berpendar glitter dipadu dengan jaket merah keemasan. Wajah yang dipenuhi kerutan justru menambah karisma sang rocker. Bibir dowernya yang terkenal seakan-akan menyihir penonton—yang sebagian besar berusia lanjut—ikut menyanyi sekaligus berjoget.

Jangan anggap enteng laki-laki 80 tahun ini. Jagger membuktikan diri sebagai penghibur tak peduli berapa usianya. Dia masih mampu menguasai panggung, menyanyi, menari, berlari dari ujung panggung ke ujung lainnya untuk menyapa penonton di area lantai yang berdiri berjam-jam demi melihat aksi panggungnya.

Gerakannya luwes seperti kucing, lengking suaranya tajam menancap ke jiwa penonton yang rela mengabaikan bangku stadion demi ikut berjoget bersama sang bintang.

Suasana konser band The Rolling Stones bertajuk “Stones Hackney Diamonds Tour ’24”, di Stadion State Farm Cardinals, Glendale, Arizona, 7 Mei 2024. Tempo/Uly Siregar

Konser Rolling Stones di Arizona merupakan konser ketiga di Amerika Serikat dalam rangkaian tur 2024 yang bertujuan mendukung album terbaru mereka, Hackney Diamonds. Ini album pertama Rolling Stones yang berisi lagu-lagu baru setelah mereka merilis album terakhir sekitar 18 tahun lalu. Untuk konser Arizona, Rolling Stones menyelipkan tiga lagu lama, yakni “It’s Only Rock ‘n’ Roll (but I Like It)”, “She’s So Cold”, dan “Monkey Man”.

Dalam wawancara dengan koran lokal The Arizona Republic, Mick Jagger berkomentar tentang pentingnya menampilkan lagu-lagu baru. Menurut dia, membawakan lagu-lagu lawas yang akrab dengan telinga penonton tentu menyenangkan, seperti “Honky Tonk Women” dan “Paint It, Black”.

Namun menyanyikan lagu baru memberi tantangan tersendiri karena belum pernah dibawakan langsung di depan penonton. Reaksi penonton pun menjadi sangat penting untuk melihat apakah lagu baru tersebut mereka sukai atau tidak.

Jagger melanjutkan, meskipun dia ingin menyanyikan lebih banyak lagu baru dari album Hackney Diamonds, tiga adalah jumlah maksimal yang bisa diberikan kepada penonton. Bagaimanapun, banyak penonton yang datang demi mendengarkan lagu-lagu lawas yang sudah akrab di kuping.

Penonton konser band The Rolling Stones bertajuk “Stones Hackney Diamonds Tour ’24”, di Stadion State Farm Cardinals, Glendale, Arizona, 7 Mei 2024. Twitter @RollingStones

Bintang Rolling Stones di atas pentas jelas Mick Jagger, yang dalam konser selama hampir dua jam itu tak berhenti bergerak. Bukan hanya Jagger, gitaris Keith Richards yang juga berusia 80 tahun tampil mempesona malam itu. Ia menjadi penyanyi utama “Little T&A”, setelah dalam lagu sebelumnya Jagger menyanyikan “You Can’t Always Get What You Want” sambil memperkenalkan semua anggota band, termasuk Richards, yang mendapat sorakan paling keras.

Pada awal berdiri di London, Inggris, tahun 1962, formasi The Rolling Stones terdiri atas vokalis Mick Jagger, gitaris dan vokalis Keith Richards, multi-instrumentalis Brian Jones, pemain bas Bill Wyman, dan drumer Charlie Watts. Hanya Jagger dan Richards yang masih bertahan hingga sekarang dengan posisi yang sama. Musikus lain pergi dan digantikan.

Kini, selain diisi dua anggota orisinal, Rolling Stones diusung oleh gitaris Ronnie Wood dan pemain bas Darryl Jones. Beberapa musikus cabutan rutin menemani perjalanan mereka, seperti pemain keyboard Chuck Leavell dan peniup saksofon Tim Ries.

Dari awal hingga akhir, kemudian ditambah encore dua lagu, konser Rolling Stones sungguh menyuguhkan kenikmatan hakiki bagi para penonton. Sang penyanyi utama yang tak juga kedodoran suara ataupun gerakannya membuat siapa pun yang menonton kagum.

Persiapan konser band The Rolling Stones bertajuk “Stones Hackney Diamonds Tour ’24”, di Stadion State Farm Cardinals, Glendale, Arizona, 7 Mei 2024. Twitter @RollingStones

Percakapan sepasang suami-istri di depanku tak sengaja terdengar, “Hebat betul Jagger, ya. Usia kita baru 50-an tapi rasanya enggak bisa nyanyi sambil berlarian ke sana-kemari seperti dia. Ikut joget tiap lagu aja capek dan harus duduk istirahat.”

Mick Jagger memang luar biasa. Energi yang ia keluarkan sungguh kuat dan menular ke semua personel di panggung dan lantas diteruskan ke penonton. Suara melengkingnya yang pas dengan tarikan nada-nada setiap instrumen yang mengiringi tak hanya enak didengar. Tiap gerakan yang ia ciptakan pun sungguh asyik ditonton.

Menyaksikan konser Rolling Stones malam itu seperti melihat atlet yang sedang berlaga. Gerakan-gerakan yang menjadi ciri khas Jagger sejak muda masih ditampilkan dengan sempurna. Tarikan panggul, putaran kaki, kelincahan footwork dari satu sisi ke sisi lain, cara ia berlari ke dari ujung panggung ke ujung panggung lain. Semua menyatu secara harmonis, memberikan hiburan dengan kelas tersendiri.

Sebagai penggemar fanatik live concert yang setidaknya menonton 10 konser per tahun, tak banyak konser yang sungguh-sungguh memberi kami kepuasan total. Selain konser Madonna, banyak konser yang mengecewakan, seperti pertunjukan grup musik U2 dengan suara Bono yang sering tak sinkron atau suara fals Katy Perry dalam konser tunggal.

Secara keseluruhan, meski tak seratus persen sempurna, konser Rolling Stones malam itu sungguh memikat dan sangat sayang bila dilewatkan. Kenyataan bahwa mereka grup rock yang berusia lebih dari 60 tahun dengan dua personel berumur 80 tahun sudah merupakan trivia yang sangat luar biasa. Belum lagi menyaksikan bagaimana semua personel terlihat sungguh-sungguh menikmati permainan di atas panggung.

Ini hal langka yang tak dimiliki band lain, yang bermunculan dan kerap redup dalam waktu singkat.

Tapi entah mengapa Rolling Stones tidak membawakan lagu lawas mereka yang sangat terkenal, “Time Is on My Side”, dalam konser tersebut. Sebab, kalau mau jujur, lagu itu pantas sekali dibawakan Mick Jagger. Dengan usia yang terus merambat tua, ia membuktikan bahwa waktu benar-benar memihaknya—tentunya dengan segala keterbatasan usianya sebagai manusia.

The Rolling Stones salah satu band rock terbaik di muka bumi? Sama sekali tidak berlebihan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Uly Siregar melaporkan dari Arizona, Amerika Serikat. Di edisi cetak, artikel ini berjudul "Rolling Stones, Panjang Umur Rock n’ Roll".

 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus