Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

<font face=arial size=2 color=#ff9900>Dian Pelangi</font><br />Warnai Paris

9 Januari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desainer busana muslim satu ini terbilang muda, 20 tahun, tapi ia telah mengukir prestasi internasional. Koleksinya pun terdengar hingga ke mancanegara. Terakhir Dian Pelangi memboyong karyanya ke International Fair of the Muslim World di ibu kota mode, Paris. "Mulai coat, syal, sampai kaftan hampir ludes. Agak menyesal enggak bawa banyak," kata dia akhir pekan lalu.

Tiga hari di sana, Dian sering diminta mempraktekkan cara memakai hijab. "Mereka sangat senang diajarin pakai kerudung. Setiap saya lewat, mereka minta saya copot kerudung dan praktekkan cara memakainya," tutur pemilik nama Dian Wahyu Utami itu.

Di Paris, dia menggelar koleksi sesuai dengan musim dingin, semisal topi ushanka dari Rusia atau turban. Semua busananya dibuat dari kain asli Indonesia. "Bawa batik, jumputan, songket, tenun. Semuanya dari Indonesia," katanya. Dian yakin Indonesia pantas dinobatkan menjadi kiblat fashion busana muslim dunia. Dibandingkan dengan negara muslim lainnya, Indonesia yang pluralis dianggap lebih luwes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus