Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guyonan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur enggak ada matinya. Meski presiden keempat—sekaligus paling lucu—itu meninggal dua tahun lalu, orang tak lupa akan humornya. Termasuk Mahfud Md., Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga "murid" Gus Dur. Itulah mengapa, ketika orang lain mengenang meninggalnya Gus Dur lewat doa, Mahfud justru mengenangnya lewat tawa.
Senin pekan lalu, di rumah dinasnya di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Mahfud menggelar acara "Mengenang Gus Dur Lewat Humor". Yang hadir, selain para mantan pejabat dan ulama, tentu saja para pelawak, seperti Tarzan, Kadir, dan Memed. "Kalau tahlilan dan Yasinan sudah terlalu banyak. Tapi dalam bentuk humor belum ada," kata Mahfud.
Di antara kelakar Gus Dur yang dikenang adalah perdebatan Islam dan Yahudi soal siapa yang disembelih Ibrahim yang kemudian diganti oleh Tuhan dengan seekor domba. Dalam agama Islam, yang dikurbankan Ibrahim adalah Ismail, anak dari istri kedua, Hajar. Namun, bagi orang Yahudi, yang dikurbankan adalah Ishaq, anak Ibrahim dari Sarah. Perbedaan pandangan dalam beragama itu ditanggapi Gus Dur dengan enteng: "Enggak usah diributin, wong dua-duanya enggak jadi disembelih."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo