Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Layangan Pengusir Penat

Atlet dan pelatih ini gemar bermain layang-layang. Melepas penat di sela-sela sesi latihan.

5 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pelari Erna Nuryanti sesekali kesal lantaran angin yang bertiup tidak kencang sehingga layangannya tak bisa terbang.

  • Pebulu tangkis Muhammad Rian Ardianto bermain layangan untuk melepas penat.

  • Richard Mainaky mengabadikan momen saat bermain layang-layang dalam video.

BERMULA dari ajakan sesama atlet di pemusatan latihan nasional atletik untuk bermain layang-layang, pelari putri Erna Nuryanti menyukai permainan itu. Erna kini rutin bermain layangan bersama dengan atlet pelatnas lain, seperti pelari cepat putra Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Adith Rico Pradana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erna, 19 tahun, mulanya tidak bisa menerbangkan layang-layang. Namun ketiga temannya sesama atlet tersebut mengajaknya bermain layangan. “Akhirnya suka deh," kata Erna kepada Irsyan Hasyim dari Tempo, Jumat, 4 Maret lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peraih medali perak lari 100 meter putri di Pekan Olahraga Nasional Papua 2020 itu gemar bermain layangan sejak Januari lalu. Ia mendapatkan layang-layang dari atlet lontar martil DKI Jakarta, Firdhan Akbar, yang rumahnya berada di Permata Hijau, Jakarta Selatan. “Jadi kami titip ke dia,” ujar peraih tiga medali emas pada ASEAN School Games XI 2019 itu.

Erna membeli lima lembar layang-layang dan tiga gulungan benang melalui Firdhan. Harga perlengkapan layang-layang itu sekitar Rp 20 ribu.

Ia bermain layang-layang pada sore hari pada pukul 16.00 atau sehabis berlatih. Lokasi untuk menerbangkan layangan juga berpindah-pindah, bergantung pada kondisi angin di sekitar Century Park Hotel, Senayan, Jakarta—tempat para atlet pelatnas atletik menginap. Terkadang Erna dan kawannya bermain di Gelora Bung Karno dan lapangan tenis di belakang hotel tempatnya menginap. “Susah (cari) anginnya,” ujarnya.

Erna juga kerap berganti peran saat bermain layangan. Terkadang ia membantu menggulung benang. Di saat lain ia yang menerbangkan layangan. Namun, kalau sudah lelah, alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung ini memilih menonton saja.  

Ia sesekali kesal lantaran angin bertiup tidak kencang sehingga layangannya tak bisa terbang. Padahal ia sudah berupaya meluangkan waktu untuk hobi barunya tersebut. "Bisa kesal sih kalau susah naikkan (layangan) karena tidak ada angin dan kadang jadi capek sendiri," tuturnya.

Tantangan lain adalah saat menurunkan layangan tersebut, karena ia harus merapikan gulungan benangnya.

Hobi serupa juga dilakoni atlet bulu tangkis ganda putra Muhammad Rian Ardianto. Pemain pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta Timur, itu sesekali bermain layang-layang di sela-sela jadwal latihannya. “Main di lapangan bola belakang pelatnas Cipayung,” tutur pria 26 tahun tersebut.

Rian Ardianto. Instagram.com/@rianardianto

Rian tidak bermain layangan sendiri. Beberapa atlet bulu tangkis di pelatnas Cipayung juga sering menerbangkan layang-layang, seperti pemain ganda campuran Hafiz Faizal. “Saat musim layangan, mainnya bisa ramai-ramai,” kata atlet ganda putra peringkat kesembilan dunia ini.

Menurut Rian, layangan bukan sekadar permainan anak kecil. Bermain layang-layang bisa melepaskan penatnya dari latihan bulu tangkis.

Bermain layang-layang juga menjadi hobi mantan pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky. Ia bahkan sempat mengajak anak-anaknya menerbangkan layangan selama menetap di Kota Manado. Terkadang ia mengajak anaknya bermain layang-layang saat berada di kampung sang istri di Tondano, Sulawesi Utara. “Karena waktu itu musim layangan,” tutur pria kelahiran Ternate, Maluku Utara, 23 Januari 1965, itu.

Richard Mainaky saat bermain layangan di Kediamannya, Tangerang Selatan, 4 Maret 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Richard gemar bermain layangan sejak kecil saat tinggal di Ternate. Kawan mainnya adalah adik-adiknya sendiri, yakni Rionny Mainaky, Rexy Mainaky, dan Marleve Mario Mainaky.

Richard juga mengabadikan momen saat bermain layang-layang dalam video. Saat itu, ia tengah beradu layangan dengan pemain layang-layang lain. Dalam video berdurasi 2 menit 49 detik itu, ia memamerkan keahliannya menerbangkan layangan di depan istrinya, Mieke Paruntu, dan anaknya, Maria Natalia Mainaky.

Mieke juga berupaya menyemangati Richard Mainaky. Ia bersorak saat suaminya berhasil memutuskan benang layang-layang lawannya tersebut.  

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus