Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Film Dokumenter Kuliner Devina Hermawan

Selain aktif berbagi video resep dan tutorial memasak, chef Devina Hermawan tengah menyiapkan film dokumenter kuliner Nusantara.

10 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CHEF Devina Hermawan seolah-olah tak mengenal kata berhenti untuk terus berkiprah. Perempuan yang akrab disapa Chef Devina ini tengah menyiapkan proyek film dokumenter tentang kekayaan sajian kuliner Nusantara. Lewat dokumenter tersebut, ia akan mengeksplorasi warisan dan perkembangan makanan dari setiap daerah di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebagai orang Indonesia, kalau mau jadi expert masakan Indonesia, ya saya harus bisa semua masakannya,” kata Devina kepada Tempo, Sabtu, 2 Desember lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Devina mengaku begitu menggandrungi masakan Indonesia. Salah satunya sambal. Ia tak bisa lepas dari sambal. “Saya suka hampir semua sambal, dari yang paling simpel dibuatnya, seperti sambal bawang, hingga sambal yang digoreng untuk stok di rumah,” ujar Devina, yang juga seorang model.

Perempuan yang lahir di Bandung, 11 November 1993, ini jatuh cinta pada dunia masak-memasak sejak duduk di sekolah menengah atas. Meski begitu, selepas SMA, Devina tak melanjutkan pendidikan di bidang memasak. Ia belajar memasak secara otodidaktik.

Nama Devina mulai dikenal ketika dia mengikuti acara televisi bertajuk MasterChef Indonesia sesi kelima. Namanya kian meroket lewat kanal YouTube Chef Devina yang telah memiliki 3,27 juta subscribers. Melalui kanal YouTube yang dikenal dengan “tips and tricks” dan “metode antigagal”-nya itu, ia aktif membagikan video aneka resep dan tutorial memasak.

Kini kecintaannya pada masak-memasak juga dia jadikan cara untuk dekat dengan anak-anaknya. “Bagi saya, penting membangun bonding dengan anak-anak dengan cara memasak,” tutur ibu tiga anak ini.

Namun Devina tak akan memaksa ketiga anaknya suka memasak seperti dia. “Karena, bagi saya, memasak itu seharusnya menyenangkan, bukan mengintimidasi,” ucap alumnus Jurusan Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Masak yang Menyenangkan"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus