Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Hari Khusus Kebaya

Happy Farida Djarot jatuh cinta pada kebaya. Selain kerap dikenakan dalam berbagai acara, ia mengoleksi berbagai jenis kebaya.

29 Januari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Happy Farida Djarot jatuh cinta pada kebaya

  • Happy Farida Djarot mengoleksi berbagai jenis kebaya

  • Happy berharap ada penetapan hari khusus kebaya

KEBAYA telah menjadi bagian dari gaya berbusana Happy Farida Djarot. Dalam berbagai kesempatan, istri mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, ini senantiasa mengenakan kebaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketertarikan Happy pada kebaya berawal saat masih kecil dia sering melihat ibunya berkebaya. Setelah menikah pada 1999, ia jadi sering mengenakan kebaya ketika mendampingi suaminya yang aktif berdinas di sejumlah daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebagai perempuan Indonesia, saya merasa lebih percaya diri dan anggun dengan berkebaya, meskipun dalam pemakaiannya tidak harus dengan sanggul atau kain. Kebaya bisa dipadupadankan dengan busana lain,” kata Happy kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 19 Januari lalu.

Happy pun jatuh cinta pada kebaya. Happy mengatakan ia mengoleksi berbagai jenis kebaya di rumah. Jumlahnya puluhan. “Saya mengoleksi kebaya dari model kebaya encim, kutubaru, Kartini, hingga peranakan,” ujarnya. “Yang favorit kebaya kutubaru karena sangat fleksibel untuk dipadupadankan.”

Untuk merawat koleksi kebayanya agar tetap awet, Happy menambahkan, yang perlu diperhatikan adalah jenis bahan. Misalnya, kata Happy, kebaya berbahan brokat tak bisa dicuci sembarangan.

“Kalau saya biasanya memisahkan mana yang bisa saya cuci sendiri dan mana yang harus ditangani oleh ahlinya, misalnya laundry khusus busana yang butuh perlakuan khusus,” tuturnya.

Kecintaan Happy pada kebaya juga dia tularkan kepada tiga putrinya yang kini beranjak dewasa. “Mereka kan sering melihat saya pakai kebaya, jadi secara natural mereka terlatih pakai kebaya sejak kecil,” ucapnya. “Kami juga punya tradisi foto bersama dengan busana kebaya. Lalu dalam acara-acara khusus juga memilih pakai kebaya.”

Happy yang kini menjadi Ketua Perwakilan Kebaya Foundation DKI Jakarta punya target tertentu. Selain ikut mendorong kebaya menjadi salah satu warisan budaya tak benda UNESCO, ia ingin ada penetapan hari kebaya nasional. “Semoga nanti kalender kita ada hari khusus kebaya,” katanya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus