Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTRIS Syifa Hadju sangat terhibur bila sudah bertemu dengan kucing peliharaannya. Meski penat mendera sepulang syuting, perempuan bernama lengkap Syifa Savira Nuraisyah ini selalu menyempatkan diri bermain bareng anabul—anak berbulu, sebutan bagi hewan peliharaan berbulu—kesayangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Main sama kucing itu rasanya seperti recharge energi aku lagi. Walaupun aku sedang capek, bad mood, dan sedih, pas ketemu kucing-kucingku tuh jadi lupa semuanya,” kata Syifa kepada Tempo, Sabtu, 30 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syifa sudah lama menjadi pencinta kucing. Perempuan yang lahir di Jakarta, 13 Juli 2000, ini mengaku nyaman bermain dengan kucing. “Meski suka terjadi huru-hara di rumah akibat ulah mereka, aku tetap senang,” ujar pemeran dalam film Sejuta Sayang Untuknya ini.
Banyak suka-duka selama Syifa memelihara kucing. Ia pernah punya kenangan buruk ketika kucing peliharaannya mati. Itu membuat dia mengalami trauma dan beberapa lama enggan memelihara kucing lagi karena khawatir kejadian menyedihkan tersebut terulang.
Hingga akhirnya Syifa memberanikan diri mencoba memelihara kucing lagi. “Kebetulan waktu itu ada yang mau kasih kucing. Jadi ya tidak apa-apa mulai memelihara lagi,” tutur Syifa, yang memiliki 11 kucing peliharaan di rumahnya.
Saat ini Syifa baru saja menyelesaikan syuting film terbarunya yang berjudul Mohon Doa Restu. Dalam film yang rencananya tayang di bioskop pada 26 Oktober mendatang itu, ia berperan sebagai sosok perempuan yang tengah mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pernikahan.
Salah satu tantangan Syifa dalam film terbarunya itu adalah mendalami karakter yang ia perankan. “Aku riset dan tanya sama teman-temanku yang sudah menikah, bagaimana persiapan mereka dulu pas mau menikah,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Keseruan Main Bareng Anabul"