Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEGEMARAN minum kopi dan kecintaan pada sejarah membawa Felix Ary Bayu Marta menekuni hobi baru. Di sela kesibukan menempa para atlet badminton nasional, pelatih fisik Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ini mendalami cara menyangrai biji kopi. “Saya pernah menonton sejarah kopi di TVRI. Ceritanya tentang pabrik kopi di Gayo, Aceh, yang dulu cukup besar selain di Eropa,” kata Felix, 44 tahun, saat dihubungi, Jumat, 16 Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam dua tahun terakhir, ia belajar kepada beberapa temannya yang menjadi barista profesional. Selain di Bandung, Felix menimba ilmu di Golden Heritage Koffie, kedai kopi di Malang, Jawa Timur, yang menyuguhkan pembuatan kopi dari pemanggangan, penyaringan, hingga penyajian. “Ternyata saya tertarik proses pengolahan kopi sejak awal, dari memilih biji kopi sampai me-roasting-nya,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara beberapa tipe pemanggangan, Felix menggemari medium roast karena tingkat kesulitannya lebih tinggi. “Kalau kelebihan bisa jadi dark (gosong),” ucapnya. Ia juga menyukai sangrai tingkat sedang lantaran kerap meracik minuman kopi dengan teknik penyajian tetes dan cold brew atau seduh dingin. Ihwal jenis biji kopi favorit, ia mengidolakan arabika Gayo dan Mandailing.
Felix masih menyimpan rasa ingin tahu terhadap teknik menyangrai biji kopi di Vietnam, Thailand, dan Kamboja. Di kedai-kedai kopi di sana, ia mengatakan, pemanggangan biji kopi tidak hanya dilakukan dengan mencampurkan garam, tapi juga mentega dan minuman beralkohol. “Saya hanya penasaran dari proses seperti itu menghasilkan kopi seperti apa,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo