Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Vidi Aldiano selalu tampil dengan pakaian dan aksesori dari kain batik.
Vidi Aldiano mulai memakai kain batik dalam lima bulan terakhir.
Vidi Aldiano memakai kain batik dari hasil kerajinan ibu-ibu di Solo, Jawa Tengah.
PENYANYI Vidi Aldiano punya gaya penampilan baru ketika naik pentas. Dia selalu mengenakan kain tradisional Nusantara, terutama batik. Dia juga mulai memadupadankan kain tradisional tersebut dengan setelan jas modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria bernama lengkap Oxavia Aldiano ini sudah memulai gaya penampilan itu lima bulan lalu. “Saya sekarang memang sering berkain di atas panggung. Saya ingin memasukkan unsur Indonesia di outfit yang saya pakai,” kata Vidi ketika ditemui Tempo di Jakarta, Kamis, 17 November lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vidi pun acap mengunggah gaya penampilan barunya itu di akun Instagram peribadinya. Dia pernah mengenakan kain tradisional sebagai aksesori pakaian ketika berpentas di acara TikTok for Your Stage di Palembang, Bandung, serta Mal Summarecon Kelapa Gading dan Istora Senayan—keduanya di Jakarta.
Vidi menyebut dirinya sendiri sebagai “Kapten Kain”. Dia ingin masyarakat makin mengetahui dan menyukai salah satu warisan budaya tersebut. Dia juga ingin membuktikan kain tradisional itu tetap bisa menarik dan menyatu dengan tren busana kontemporer.
Salah satunya ketika Vidi tampil di acara We The Fest 2022 di Gelora Bung Karno, Istora Senayan, Jakarta, September lalu. Dia mengenakan jas modern yang mengambil bentuk beskap, jas tutup atau kemeja khas Jawa, berwarna baby blue. Pakaian rancangan RM. Radinindra Nayaka Anilasutra itu dibalut batik tulis bermotif Wangsul Mahanaga.
Vidi menjelaskan, desain pakaiannya itu terinspirasi dari gaya busana Sri Susuhunan Paku Buwana XII, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Paku Buwana XII dikenal sebagai pelopor gaya pakaian yang mengusung desain minimalis dan egaliter. Busana tersebut kemudian populer dan banyak disukai oleh masyarakat Jawa pada era itu.
“Hampir semua kain yang saya pakai berasal dari perajin Solo. Jadi kain-kain ini memang buatan tangan ibu-ibu luar biasa di Solo,” ujar penyanyi yang lahir pada 29 Maret 1990 itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo