Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Puisi Natasha Rizky yang Terinspirasi Chairil Anwar

Aktris Natasha Rizky suka menulis puisi karena terinspirasi penyair legendaris Chairil Anwar.

17 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, aktris dan presenter Natasha Rizky suka menulis. Awalnya perempuan yang lahir pada 23 November 1993 ini suka menceritakan sesuatu atau peristiwa yang sudah lewat dalam tulisannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada dasarnya aku memang suka storytelling. Misalnya ada satu kejadian lucu sama temen, aku kemudian menceritakan sama persis dengan apa yang terjadi itu dalam tulisan,” kata perempuan bernama lengkap Natasha Rizky Pradita yang akrab disapa Aca ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk menyalurkan kesukaannya menulis, Natasha membuat wadah literasi di media sosial dengan nama akun @DiksiAca. Buku pertamanya berjudul Katanya Nikah Mudah terbit pada 2018. Buku itu berisi tentang kisah nyata pengalaman Natasha yang menikah pada usia relatif muda.

Buku keduanya, Catatan Kronik, adalah kumpulan puisi yang terbit pada 2022. Pada Februari 2024, Natasha meluncurkan buku puisi keduanya bertajuk Kamu Tidak Istimewa.

Natasha bercerita, ia tertarik menulis buku puisi karena terinspirasi Chairil Anwar. Ketertarikan itu bermula dari film Ada Apa dengan Cinta? yang ia tonton ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. “Gara-gara nonton film AADC?, aku jadi suka banget sama puisi-puisi karya Chairil Anwar,” ujar juara kedua pemilihan Gadis Sampul 2008 ini.

Pemeran dalam film Layla Majnun dan Hijab ini begitu penasaran akan sosok sang penyair legendaris dan karya-karyanya. “Terus aku juga pengin bisa nulis kayak dia. Aku sampai meriset, mencari tahu sosok Chairil Anwar, dan membeli buku-bukunya,” tuturnya.
 
Bagi Natasha, menulis adalah medium untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Adapun puisi, kata dia, bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaannya dengan jujur.

“Jadi puisi sebenarnya hal yang jujur untuk mengekspresikan sesuatu melalui metafora, kiasan, dan diksi yang indah. Itulah kenapa aku suka banget puisi,” ucap ibu tiga anak ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Terinspirasi Chairil Anwar"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus