Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pasangan Sha Ine Febriyanti dan Yudi Datau menggelar Pesantren Sejenak.
Pesantren kilat yang mengajarkan ilmu agama lewat kemasan seni dan budaya.
Yudi Datau menjadi ustad dadakan di acara Pesantren Sejenak.
PASANGAN Sha Ine Febriyanti dan Yudi Datau mengisi Ramadan dengan menggelar acara Pesantren Sejenak (Seni Jelajah Anak). Acara yang digagas komunitas seni dan budaya Huma Rumil itu memberikan pendidikan dasar agama dan budi pekerti melalui seni dan budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 20 anak berusia 9-14 tahun mengikuti Pesantren Sejenak yang digelar di komunitas Huma Rumil, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 26 Maret lalu. Acara yang berlangsung sejak pagi itu diisi dengan salat duha berjemaah, pengenalan kisah-kisah tokoh Islam inspiratif di Nusantara, seperti Sunan Kalijaga, KH. Hasyim Asy’ari, dan KH. Ahmad Dahlan, juga pelajaran budi pekerti melalui wayang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yudi Datau yang juga seorang sinematografer bertugas membuat film dokumenter acara tersebut. Yudi sibuk menyiapkan sejumlah kamera di beberapa titik dengan dibantu dua kru film. Adapun Ine Febriyanti sibuk menyiapkan bingkisan untuk anak-anak peserta Pesantren Sejenak.
Menjelang berbuka puasa, ternyata panitia acara lupa menyiapkan ustad untuk memberikan ceramah singkat kultum atau kuliah tujuh menit. Akhirnya panitia bersepakat menunjuk Yudi Datau sebagai ustad dadakan. “Pas juga tuh tampilannya,” tutur Romie El Anwar, ketua panitia acara, tentang penampilan Yudi yang mengenakan baju koko, sarung batik, dan peci hitam.
Jadilah Yudi, yang awalnya hanya membantu sang istri, Ine Febriyanti, membuat dokumenter acara itu, sebagai salah satu pengisi kegiatan Pesantren Sejenak. Dalam ceramahnya, Yudi berpesan kepada anak-anak mengenai manfaat ilmu seraya mengutip pendapat sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib. Selesai berceramah, sejumlah anggota panitia pun kompak berteriak memanggil Yudi yang mendadak menjadi ustad itu dengan: “Syekh Datau”.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo