Sebuah kelompok relawan di Gaza memberikan layanan bantuan psikologis kepada perempuan pengungsi, banyak di antaranya menderita depresi sejak pecahnya perang akibat pengangguran, pengepungan, dan perasaan putus asa yang mendalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 1,1 juta perempuan tinggal di Jalur Gaza sebelum dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023. Perempuan merupakan 49,3 persen dari total populasi di Jalur Gaza. Ketika perempuan di Gaza sangat membutuhkan dukungan mental, sekelompok dokter dan pelatih perempuan termasuk Heba Al-Najjar secara sukarela memberikan layanan bantuan psikologis melalui proyek yang disponsori oleh Women's Affairs Center.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok perempuan ini bertemu selama tiga jam sehari, di mana mereka berbicara tentang penderitaan dan kesulitan yang mereka hadapi akibat perang. Menurut UN Women pada bulan Maret, jumlah perempuan yang terbunuh di Gaza telah menyentuh 9.000 orang. Selama perang di Gaza, 45 perempuan terbunuh setiap hari, dan setidaknya 3.000 orang menjadi janda, yang harus menghidupi keluarga mereka di lingkungan yang sangat berbahaya.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane