Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RIMPANG merupakan album keempat grup musik Efek Rumah Kaca yang beranggotakan Cholil Mahmud (gitar dan vokal), Akbar Bagus Sudibyo (drum), Poppie Airil (bas), serta Reza Ryan (gitar dan kibor). Berisi 10 lagu, album yang dirilis pada Januari 2023 ini menjadi momentum secercah harapan besar atau kecil, tak linier, dan hadir dalam berbagai macam situasi. Misalnya dalam lagu “Fun Kaya Fun” yang hadir dengan lirik lugas: Bagai gendam, orang-orang berjingkrakan / Kerasukan / Bebunyian / Menyentuh jiwa-jiwa / Bergetaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Album Rimpang juga merawat ingatan kolektif masyarakat akan sejumlah kasus yang pernah terjadi. Hal itu bisa disimak lewat tembang “Sondang”, yang merujuk pada Sondang Hutagalung, aktivis yang melakukan aksi bakar diri sebagai protes atas ketidakadilan di negeri ini.
Dalam lagu “Bersemi Sekebun”, Efek Rumah Kaca berkolaborasi dengan musikus Morgue Vanguard alias Herry Sutresna yang merapal sajak sebagai penanda bahwa perang bukan untuk dimenangkan. Dalam setiap kekalahan, masih ada ruang untuk bertahan lebih lama—yang tumbuh liar serupa gulma.
RAPPER Dimas Rangga alias Krowbar menawarkan pesta yang tak kunjung usai lewat album keduanya, Galaksi Rima Sakti. Album bermuatan 12 lagu yang dirilis di bawah label Grimloc Records ini menghadirkan nuansa lantai dansa klub malam akhir 1980-an hingga awal 1990-an.
Lirik-lirik yang dilontarkan Krowbar lewat album ini tetap berkukuh pada ciri khasnya: penuh tembakan yang bertenaga dan cadas. Tiga lagu dalam Galaksi Rima Sakti lebih dulu mengorbit sebagai single pada November 2023, yakni “MCMXCVI”, “Pejantan Planet Jahanam”, dan “Remaja Pulang Pagi”. Krowbar juga menawarkan humor sindiran satire lewat nomor “Kuis Galaksi Skena Silit”.
BASKARA Putra alias Hindia merilis album Lagipula Hidup Akan Berakhir dalam dua bagian dengan total 28 lagu. Bagian pertama keluar pada 7 Juli 2023 dan bagian kedua pada 21 Juli 2023. Muatan album kedua ini hadir sebagai pendalaman Hindia atas berbagai macam fenomena yang merebak: krisis iklim, inflasi, oligarki, hingga permasalahan yang begitu personal.
Di album ini, Hindia menggandeng dua rapper, yakni Matter Mos dalam lagu “Wawancara Liar Pt. 2” dan Tuantigabelas pada nomor “Selebrisik”. Sejumlah musikus lain, seperti Nadin Amizah, Rubina, dan Teddy Adhitya, juga terlibat dalam album yang diproduseri Kareem Soenharjo dan Enrico Octaviano ini.
ALBUM kedua Nadin Amizah ini dirilis pada Oktober 2023. Sebelum merilis album yang berisikan 11 lagu ini, Nadin mengeluarkan beberapa tembang sebagai single, antara lain “Rayuan Perempuan Gila”, “Semua Aku Dirayakan”, dan “Tawa”.
Lagu-lagu dalam album Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya menyuguhkan tema yang begitu intim dan lirik yang lugas. Misalnya “Rayuan Perempuan Gila”. Tembang ini seolah-olah tak sekadar mampir di telinga, tapi benar-benar menempel.
Yang menarik, Nadin membuat satu lagu di album ini dengan judul namanya sendiri. Lagu ini merupakan monolog Nadin. Ia bercerita tentang dirinya: Siapa pun aku, apa pun yang ku tahu / Kurang banyak, masih belum cukup / Tapi kupanggil namanya / Hai. Nadin Amizah, kutahu kamu.
LOVE Is adalah album debut trio musikus jazz asal Jakarta, yakni Jason Mountario (bas), Kelvin Andreas (drum), dan Sri Hanuraga (piano). Tujuh lagu dalam album ini, "Love Is", "8Uy1n9", "The Big Web", "M-Ss-Ng", "Unknowing Unknown", "Event Horizon", dan "Forever and Ever", menjadi sebuah cerita yang menyusun diri masing-masing. Pendengar bisa memberikan makna dan tafsir secara bebas. Cinta, sebagaimana tertuang dalam album Love Is, bukan hanya soal kata-kata, melainkan bisa dikemas dalam bentuk yang lain, peristiwa, dan imajinasi lintas waktu.
SATU tahun berselang setelah merilis album IONS II pada 2022, Fuzzy, I mengeluarkan album Supercycle. Grup musik asal Bandung ini menghadirkan delapan lagu dalam album tersebut, yakni “Tulang2 Menjadi Hitam”, “Corruft”, “Gg. H. Nix Powell”, “Effervescent”, “Matahari Default”, “Femadat Online”, “+62-812-147-159-13”, dan “Metrophone”.
Nuansa punk dan sentuhan free jazz begitu terasa dari alunan lagu-lagu dalam album Supercycle. Gempuran kata-kata yang singkat dan nada-nada suram langsung bergema di nomor pembuka, “Tulang2 Menjadi Hitam”: di sini sampah / di sana mesin / di atas asap / di bawah besi / mereka-reka / alat konsumsi / merekam data / tanpa solusi / mereka buta / tolol presisi / arisan sumpah / tanam pesimis.
Komposisi dan aransemen dalam album ini dikerjakan mandiri oleh Fuzzy, I dan direkam di Haurpugur House. Dalam pengerjaannya, album ini melewati proses analog summing yang dikerjakan di studio musik TIMURRREC, Bandung.
ISYANA Sarasvati memberi judul album keempatnya ini dengan namanya sendiri: ISYANA. Dalam album yang dirilis pada Mei 2023 di bawah label rekaman Redrose Records ini, Isyana tidak sendirian. Ada tamu yang turut berpartisipasi, yakni duo elektronik Mantra Vutura dan Rayhan Maditra—suami Isyana. Kenan Loui juga membantu penggarapan album ini sebagai produser.
Lewat album berisi 11 tembang ini, Isyana mengajak pendengar menyelami lebih dalam sesuatu yang personal. Isyana mengungkapkan bahwa album ini mendapat pengaruh musik yang sangat beragam, dari rock, progressive metal, opera, klasik, hingga R&B.
ALBUM Carita Sasalad dari grup musik Krakatau Ethno ini menampilkan sembilan komposisi lagu yang direkam secara live di studio. Lagu-lagu itu adalah “Carita Sasalad”, “Motekar”, “Macakal”, “Genah Rasa”, “Crowned Dream”, “On Your Own Choice”, “Other Kind of Breathing”, “Everyone Blues”, dan “Faceless Mask”.
Lagu berjudul “Other Kind of Breathing” di album tersebut menjadi Karya Produksi World Music Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia Awards Ke-26 yang berlangsung di Jakarta International Expo Convention Centre, Kemayoran, Jakarta Pusat, 8 November 2023.
BERISI 10 lagu, album perdana Grrrl Gang, Spunky!, dirilis pada September 2023 di bawah label Green Island Music. Grrrl Gang beranggotakan trio Angeeta Sentana (vokal dan gitar), Akbar Rumandung (bas dan vokal), serta Edo Alventa (vokal dan gitar).
Spunky! tercipta ketika mereka mengalami perubahan besar dalam hidup, termasuk saat mereka hijrah dari Yogyakarta ke Jakarta. Mereka banyak membawa nuansa depresif dalam album ini. Meski begitu, ada pesan yang hendak mereka sampaikan bahwa harapan masih bisa ditemukan sekalipun berada dalam situasi sulit.
Selain di Indonesia, album Spunky! beredar di mancanegara. Green Island Music bekerja sama dengan Kill Rock Stars untuk pasar Amerika Utara dan Amerika Selatan, Trapped Animal Records untuk Eropa, serta Big Romantic Records untuk Jepang dan Taiwan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo