Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok aktivis lingkungan mengirimkan surat terbuka kepada CEO Tesla Inc. Elon Musk mengenai rencana investasi baterai mobil listrik di Indonesia.
Surat tersebut berisikan penolakan terhadap rencana Tesla berinvestasi dan membuka pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Melansir laman Bloomberg hari ini, Rabu, 27 Juli 2022, kelompok lingkungan tersebut mengungkapkan berbagai dampak buruk nikel dari Pulau Wawonii yang terletak di Sulawersi Tenggara. Surat tersebut ditandatangani sejumlah kelompok yang mewakili LSM Indonesia dan Amerika Serikat.
"Industri nikel di Indonesia memiliki catatan kerusakan lingkungan, ancaman kriminalisasi yang menyalahgunakan demokrasi dan kesetaraan, ancaman terhadap kelompok rentan, dan berbagai pelanggaran hukum," tutur LSM lingkungan hidup dalam surat mereka.
Sebelumnya, Elon Musk mengatakan Tesla memprioritaskan perolehan nikel untuk mendorong produksi baterai mobil listrik. Maka Tesla mendorong penambangan nikel secara masif di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Tesla akan memberikan kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama jika Anda menambang nikel secara efisien dan dengan cara yang peka terhadap lingkungan," ucap Elon Musk.
Presiden Joko Widodo telah menawarkan kesempatan kepada Tesla dan Elon Musk untuk berinvestasi baterai mobil listrik di Indonesia. Dalam surat terbuka aktivis lingkungan tersebut pun menyebutkan bahwa Tesla dan Pemerintah Indonesia belum mencapai kesepakatan.
DICKY KURNIAWAN | BLOOMBERG
Baca: BYD akan Menjadi Pemasok Baterai Mobil Listrik Tesla
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini