Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERTEMU dengan Presiden Joko Widodo pada Mei lalu, Budi Arie Setiadi ikut menyinggung nama Gibran Rakabuming Raka saat berdiskusi. Budi, Ketua Umum Relawan Projo, menyebutkan bahwa putra pertama Jokowi itu lebih berani daripada ayahnya. “Dua kali lebih berani,” ujar Budi menceritakan pertemuannya dengan Jokowi itu kepada Tempo, Selasa, 27 Juni lalu.
Pembicaraan tentang Gibran mengalir karena Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, itu menjadi perbincangan dalam kontestasi politik nasional. Gibran digadang-gadang menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo akan maju sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden dalam Undang-Undang Pemilu adalah 40 tahun. Gibran, kini berusia 35 tahun, tak bisa maju karena ada aturan itu. Pasal usia itu kini digugat oleh Partai Solidaritas Indonesia serta beberapa kepala daerah ke Mahkamah Konstitusi. Para penggugat menginginkan usia pencalonan turun, menjadi 35 tahun, atau sama seperti usia Gibran.
Mahkamah Konstitusi disebut-sebut bakal mengeluarkan putusan gugatan ini pada pekan pertama Juli. Gibran menolak gagasan ia dijadikan calon wakil presiden. “Saya kan umur masih belum cukup, ilmu belum cukup, pengalaman belum cukup,” ucap Gibran, Kamis, 25 Mei lalu.
Adapun Jokowi meminta putranya tak didorong sebagai calon wakil presiden. Budi Arie mengungkapkan, Jokowi menilai anaknya masih perlu membuktikan kemampuannya. “Presiden bilang Gibran baru dua tahun menjadi kepala daerah,” kata Budi Arie. Gibran dilantik sebagai wali kota pada 26 Februari 2021.
Nama Gibran juga masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta ataupun Jawa Tengah. Sigi Indikator Politik Indonesia pada Mei lalu menunjukkan elektabilitas Gibran di DKI sebesar 10,3 persen. Ia tertinggal dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, 23,3 persen. Di Jawa Tengah, berdasarkan survei Charta Politika pada Oktober 2022, elektabilitas Gibran mencapai 37,7 persen.
Dua politikus Gerindra bercerita, bos mereka, Prabowo Subianto, pernah berdiskusi dengan Gibran mengenai peluang menjadi gubernur. Dalam pertemuan di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Juni 2022, Prabowo bertanya tentang rencana Gibran selanjutnya setelah memimpin Solo. Narasumber yang sama bercerita, Gibran mengungkapkan niatnya memimpin Ibu Kota.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengaku tak mengetahui adanya pembicaraan itu. Namun ia menilai Gibran berpotensi maju sebagai calon Gubernur Jakarta ataupun Jawa Tengah. “Dia punya rekam kerja yang baik. Solo berkembang pesat di bawah Mas Gibran,” ujarnya, Jumat, 30 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walikota Solo Gibran Rakabuming (kanan) bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, pada 18 Juni 2023. Dok. Gerindra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengungkapkan bahwa Gibran hampir pasti berlaga dalam pemilihan kepala daerah Jakarta pada November 2024. Politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, mengatakan partainya belum membicarakan kemungkinan Gibran menjadi calon gubernur. “Masih jauh, kami sedang memikirkan Pemilu 2024,” katanya.
Baca: Dugaan Keterlibatan Birokrat dan Aparat Keamanan Memenangkan Kerabat Presiden
Meski partai banteng belum meminang Gibran, sejumlah partai lain telah mendekatinya. Pada Selasa, 20 Juni lalu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bertemu dengan Gibran di Surakarta. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan bosnya meminta Gibran mau berduet dengan Ketua PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori.
PKB telah menetapkan Yusuf sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Seorang politikus PKB bercerita, partainya tak ingin berhadap-hadapan dengan Gibran jika ia menjadi calon Gubernur Jawa Tengah. Namun Syaiful mengatakan masalah posisi belum dibicarakan. “Untuk konfigurasi posisinya dengan Gibran nanti dipikir belakangan,” tutur Syaiful, Jumat, 30 Juni lalu.
Yusuf Chudlori menyatakan telah berkomunikasi dengan partai lain dan tokoh masyarakat. Namun ia ogah berkomentar banyak ihwal Gibran. “Belum bisa ngomong apa pun soal beliau,” katanya.
Bukan hanya PKB, Partai Golkar juga berencana mengusung Gibran sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Dua politikus Golkar menyebutkan nama Bupati Kendal, Jawa Tengah, Dico Mahtado Ganinduto, sebagai pendamping Gibran. Dico membenarkan informasi itu. “Mungkin karena ada kecocokan,” ujar putra Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto itu.
Dico mengklaim hubungannya dengan Gibran sangat baik. Mereka kerap berdiskusi mengenai pekerjaan hingga berbagi rekomendasi santapan kuliner. Seusai rapat koordinasi kepala daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah yang dibuka oleh Presiden pada Januari lalu, Dico mengajak Gibran main mobil balap gokar di Sentul International Circuit, Bogor.
Gibran enggan berkomentar ihwal kemungkinan maju sebagai calon Gubernur Jakarta ataupun Jawa Tengah. “Idul Adha, jangan tanya masalah politik,” katanya pada Kamis, 29 Juni lalu.
Baca: Jurus Gibran Memburu Tiket PDIP
•••
DUA tahun lebih menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut memiliki sejumlah kelebihan. Pada April lalu, misalnya, Setara Institute menobatkan Solo sebagai kota terbaik keempat soal toleransi tahun 2022. Posisi itu naik dibanding tahun sebelumnya, yaitu peringkat kesembilan.
Gibran juga dianggap menyulap Solo menjadi lebih modern. Ia, misalnya, membuka Solo Safari dan merevitalisasi Solo Technopark. Gibran juga membenahi fasilitas transportasi di Surakarta, seperti mendorong pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso.
Pembangunan itu diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada awal 2022. Proyek tersebut menjadi bagian dari pembangunan rel ganda Solo-Semarang. Pembangunannya didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2022 hingga 2024 dengan nilai investasi Rp 920 miliar.
Pada era Gibran, Solo tampak menjadi episentrum pembangunan. Dari transportasi, infrastruktur, sampai pariwisata. Salah satunya revitalisasi kawasan Pura Mangkunegaran, yang didukung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pura Mangkunegaran menjadi tempat pernikahan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, dan Erika Gudono pada Desember 2022.
Baca: Bahaya di Balik Masuknya Anak dan Menantu Jokowi ke Dalam Politik
Seorang pejabat BUMN bercerita, revitalisasi itu memunculkan pergunjingan karena perusahaan pelat merah diminta mendanai proyek tersebut. Permintaan disampaikan sejumlah pejabat eselon I Kementerian BUMN dalam beberapa pertemuan yang mengundang direksi perusahaan negara di lantai 19 dan 21 gedung Kementerian BUMN. Pertemuan mulai diadakan seusai pernikahan Kaesang.
Sumber yang sama mengatakan kebutuhan revitalisasi kawasan yang berdiri sejak 1757 itu mencapai belasan miliar rupiah. Menurut dia, salah satu yang ikut memberikan sumbangan adalah PT Angkasa Pura I dengan nilai donasi Rp 2,5 miliar. Belakangan, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk ditunjuk menggarap proyek tersebut.
Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo belum bisa berkomentar ihwal pendanaan revitalisasi Pura Mangkunegaran. “Kami siapkan datanya dulu,” tuturnya.
Adapun Menteri BUMN Erick Thohir tak menanggapi pertanyaan yang dikirim Tempo ke nomor telepon selulernya. Pada Desember tahun lalu, akun Instagram Erick menyebutkan bahwa revitalisasi Pura Mangkunegaran Solo dan Taman Pracima Tuin merupakan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong pengembangan pariwisata.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menampik bila disebut mendapat keistimewaan dari pemerintah pusat. “Tidak. Biasa saja,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat, 30 Juni lalu. Yang terpenting, menurut Gibran, semua pembangunan itu bermanfaat bagi warga Solo.
•••
MENANTU Presiden Joko Widodo, Muhammad Bobby Afif Nasution, juga disebut-sebut bakal maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, yang pemilihannya diadakan tahun depan. Bobby Nasution, kini Wali Kota Medan, juga menempati posisi teratas dalam survei calon Gubernur Sumatera Utara.
Hasil survei Charta Politika pada Oktober 2022 menyebutkan elektabilitas Bobby sebagai calon Gubernur Sumatera Utara sebesar 35,1 persen. Ia unggul tipis atas Gubernur Sumatera Utara inkumben, Edy Rahmayadi, yang tingkat keterpilihannya sebesar 34,3 persen.
Baca: Langkah Kuda Menantu Jokowi
Namun Bobby memiliki catatan dalam pembangunan di Medan. Pada akhir April lalu, mencuat kasus proyek lampu jalan atau “lampu pocong” senilai Rp 25,7 miliar yang tak berfungsi. Seorang pejabat dan dua politikus pendukung pemerintah bercerita, Jokowi saat berkunjung ke Medan pada Mei lalu sempat menasihati Bobby agar lebih baik mengelola kota itu.
Seperti terhadap Gibran Rakabuming Raka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum bisa memastikan nasib Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, meskipun keduanya sama-sama menjadi anggota partai banteng. “Pilkada masih jauh,” kata politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Adapun Bobby dalam sejumlah pemberitaan menyatakan ingin menyelesaikan pekerjaannya di Medan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Francisca Christy Rosana dari Jakarta, Septia Ryanthie dari Solo, dan Mei Leandha dari Medan berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Perintah Donasi dari Lantai 19"