Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MEMAMERKAN empat buku yang baru diluncurkannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menunjukkan kumpulan foto di salah satu buku. Salah satunya memuat foto dia bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan istrinya, Iriana, saat menonton laga tim nasional Indonesia. “Saya titip sedikit foto,” kata Budi kepada Tempo di kantornya, Kamis, 10 Oktober 2024.
Tiga buku lain memuat kinerja Kementerian Komunikasi dan Jokowi selama sepuluh tahun. Budi berencana menyebarkan buku itu ke perguruan tinggi hingga Perpustakaan Nasional. Ketua Umum Projo—kelompok relawan Jokowi—itu mengatakan peluncuran buku tersebut bertujuan menyampaikan kinerja pemerintah kepada masyarakat.
Kementerian Komunikasi juga membuat program bagi media massa untuk menulis sisi positif pemerintahan Jokowi. Selain itu, jagat digital dikepung oleh hashtag seperti #TerimakasihJokowi. Selama sekitar dua jam, Budi Arie memberikan penjelasan soal kampanye keberhasilan pemerintahan Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengapa pemerintah gencar mengkampanyekan klaim keberhasilan Jokowi?
Saat rapat di IKN (Ibu Kota Nusantara), 13 September 2024, Presiden memberikan tugas agar semua kementerian menyampaikan kepada masyarakat soal apa saja yang sudah dilaksanakan dalam sepuluh tahun. Presiden sudah enggak mau lagi acara politik. Bulan terakhir masa pemerintahannya, ia ingin humanis, menyelesaikan yang belum diselesaikan. Makanya Presiden juga meresmikan banyak proyek pemerintah.
Penetrasi kampanye ini hingga tingkat kota dan kabupaten?
Itu semua kementerian. Kementerian Dalam Negeri perintahkan pemerintah daerah. Slogannya adalah “terima kasih, Jokowi”, “selamat kerja, Prabowo-Gibran”. Itu normal.
Apa saja yang disampaikan kepada publik?
Warisan terbesar Presiden Jokowi bukan sekadar pembangunan infrastruktur, jalan, bendungan, atau pemerataan Internet. Yang terbesar adalah harapan dan optimisme. Presiden meletakkan pemikiran bagaimana Indonesia menjadi negara maju hingga 2045.
Tapi keadaan saat ini tidak baik-baik saja. Buktinya terjadi deflasi lima bulan terakhir....
Deflasi terjadi karena penurunan daya beli. Salah satu penyebabnya adalah judi online. Uang yang seharusnya untuk belanja malah digunakan untuk berjudi. Coba uangnya itu digunakan untuk membeli makanan.
Kementerian Komunikasi meminta media massa mengkampanyekan keberhasilan Jokowi?
Iya, penetrasi ke media penting agar kampanyenya masif. Anggarannya enggak besar, paling puluhan miliar. Itu pakai anggaran sosialisasi.
Kenapa sampai harus membayar?
Kami ingin bantu media massa kalau mereka mau menulis soal Presiden Jokowi. Kalau enggak mau, ya, enggak apa-apa. Mereka bisa menulis dari sisi mana pun. Kami enggak atur mereka.
Kami mendapat informasi bahwa kampanye ini harus berbentuk berita organik, bukan iklan....
Saya enggak mau kesannya iklan. Masak, selama sepuluh tahun enggak bisa melihat sisi baik Presiden Jokowi? Masak, sih, enggak ada yang bagus? Buktinya tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Jokowi itu tinggi, 70 sampai 80 persen. Padahal dia sebulan lagi enggak jadi presiden.
Dewan Pers mengkritik program ini karena seharusnya berbentuk iklan, bukan berita....
Kalau advertorial itu kami pilih-pilih, dong. Ngapain kami mengiklankan Presiden Jokowi?
Anda melibatkan influencer dan buzzer untuk mengkampanyekan citra positif pemerintah?
Enggak, organik saja. Relawan kan punya banyak tim media sosial juga. Ada Projo dan relawan lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo