Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Aba-aba dari Negeri Orang

Rizieq Syihab ikut cawe-cawe dalam sejumlah peristiwa politik di Tanah Air. Kecewa terhadap Prabowo yang bergabung dengan pemerintah.

14 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Menolak jadi calon presiden, Rizieq Syihab mendukung Prabowo dan mendorong nama calon wakil presiden.

  • Rizieq mendukung Partai Bulan Bintang, tapi partai politik itu tak lolos ke Senayan.

  • Rizieq Syihab tetap tak menerima kemenangan Jokowi yang dianggapnya penuh kecurangan.

BERMUKIM hampir 1.300 hari di Arab Saudi, Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab telah mendapat tawaran bergabung dengan Partai Masyumi begitu tiba di Indonesia. Inisiator Masyumi, Ahmad Yani, mengatakan Rizieq telah menerima informasi mengenai pendirian Masyumi sejak tinggal di Tanah Suci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Majelis Syuro Muslimin Indonesia merupakan partai politik Islam terbesar di Indonesia pada masa Orde Lama. Dalam Pemilihan Umum 1955, Masyumi menjadi pemenang kedua dengan 7,9 juta suara atau 20,9 persen, setelah Partai Nasional Indonesia dengan 8,4 juta suara atau 22,3 persen. Pada Sabtu, 7 November lalu, sejumlah orang mendeklarasikan kembali partai tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yani, para inisiator Masyumi mengabarkan pendirian tersebut kepada Rizieq karena dua hal. Pertama, Rizieq menyetujui rekomendasi “Ijtimak Ulama” yang digelar pada 2018, salah satunya membentuk wadah politik baru bagi umat Islam. Kedua, Rizieq merupakan tokoh di Majelis Permusyawaratan Ulama Indonesia. “Kami mengundang sejumlah tokoh dan ulama untuk duduk di Majelis Syura Masyumi,” kata Yani di Jakarta pada Selasa, 10 November lalu.

Yani mengaku kerap berdiskusi dengan Rizieq soal politik. Misalnya ihwal pendirian Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI. Organisasi ini beberapa kali melancarkan kritik kepada pemerintah. Yani, yang menjabat Ketua Komite Eksekutif KAMI, optimistis Rizieq mendukung gerakan tersebut. Penyebabnya, KAMI mendesak pemerintah bersikap adil terhadap ulama dan aktivis yang kritis.

Pada 2018, mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan itu juga menemui Rizieq di Mekah. Rizieq, menurut Yani, bertanya soal statusnya di partai itu. Rizieq meminta Yani mengambil alih PPP yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama—bekas Gubernur DKI Jakarta yang tersandung perkara penodaan agama—pada Pemilihan Gubernur DKI 2017. Tak mampu memenuhi permintaan itu, Yani diminta maju menjadi calon anggota legislatif dari Partai Bulan Bintang. Rizieq beralasan partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra itu dihuni banyak anggota Front Pembela Islam. “PBB akan jadi partai besar kalau kita konsisten. Bismillah,” ujar Yani menirukan pesan Rizieq.

Pencalonan Yani tak mulus setelah PBB memutuskan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Sejumlah calon legislator PBB menyatakan mundur, termasuk Yani. Ia membentuk PBB poros Mekah dan mendesak partai itu membebaskan kadernya mendukung Prabowo Subianto, rival Jokowi. Menurut Yani, usul ini disetujui oleh Rizieq. Namun PBB hanya meraih sekitar 1 juta suara atau 0,79 persen dan tak lolos ke Senayan.

Setelah pemilu usai, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyambangi Rizieq pada Juni 2019. Mardani bercerita, kala itu Rizieq masih menuding pemilu yang dimenangi Jokowi tersebut diwarnai kecurangan. Ia pun meminta pendukung Prabowo berjuang sampai gugatan mereka dikabulkan Mahkamah Konstitusi. Mengantongi data Komisi Pemilihan Umum, Mardani mengusulkan agar Rizieq dan pendukung Prabowo legawa dan berjuang lagi pada Pemilu 2024. “Saya percaya dengan hasil penghitungan KPU,” tutur Mardani.

Dari Mekah, Rizieq terlibat dalam kampanye Pemilu 2019. Ia mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Slamet Maarif, pengurus FPI yang menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, bercerita Rizieq urun saran ketika persiapan debat pertama calon presiden mengenai penegakan hukum dan terorisme. Di sebuah grup WhatsApp, kata dia, Rizieq mengusulkan politikus PKS, Hidayat Nur Wahid, menjadi bagian dari tim pakar.

Rizieq pun mengulas penampilan Prabowo setelah debat. Menurut Slamet, Rizieq menyayangkan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu tak menyinggung tidak tuntasnya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. “Habib menilai isu Novel bisa menjadi kunci memenangi debat,” ujar Slamet kala itu.

Pada Juni 2018, atau dua bulan sebelum pendaftaran calon presiden, Prabowo bertamu ke rumah Rizieq di Mekah. Slamet; pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais; dan Ansufri Idrus Sambo—guru mengaji Prabowo—turut hadir. Sebagaimana diceritakan Slamet, sahibulbait ditanyai mengenai niatnya berlaga dalam pemilihan presiden. Namun Rizieq menolak tawaran itu dengan alasan tak mau lagi menjadi aktor politik di Tanah Air. Dalam pertemuan itu, Rizieq belum terang-terangan mendukung Prabowo.

Baru pada Ijtimak Ulama yang digelar di Hotel Peninsula, Jakarta, pada 28 Juli 2018, Rizieq bersikap. Acara yang digagas Persaudaraan Alumni 212 itu menyaring sejumlah kandidat calon presiden. Dua calon yang tersisa ialah Rizieq dan Prabowo. Melalui video telekonferensi, para peserta Ijtimak menanyakan kesediaan Rizieq. Slamet menyebutkan Rizieq menyerahkan amanah kepada Prabowo.

Politikus Ahmad Yani saat menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Agustus 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

Rizieq disebut-sebut mengusulkan calon pendamping Prabowo. Dalam Ijtimak Ulama muncul nama Ketua Dewan Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri dan mubalig Abdul Somad Batubara—yang enggan bertarung dalam pemilihan presiden. Namun Prabowo menepis nama Salim dengan alasan tak diterima koalisi partai pendukungnya. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Yusuf Martak menceritakan dalam pertemuan di rumah di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Agustus 2018, seorang ulama menyebutkan Prabowo tak mengikuti anjuran Rizieq jika menolak Salim Segaf. “Pak Jokowi lebih cerdas dari kami,” tutur Yusuf soal keputusan Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin, saat itu Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.

Merapatnya Prabowo ke Istana membuat Rizieq kecewa. Ketua FPI Muchsin Alatas mengatakan Rizieq dalam sejumlah diskusi menyebutkan Prabowo tak memegang komitmen. Menurut dia, Rizieq pernah berjanji tak akan bekerja sama lagi dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu. “Habib menilai Prabowo sebenarnya masih berpeluang melawan hasil pemilu secara hukum,” ujar Muchsin.

Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, tak merespons pertanyaan yang dilayangkan Tempo hingga Sabtu, 14 November lalu. Pada April 2020, Prabowo melalui akun resmi media sosialnya menyatakan menerima tawaran Jokowi menjadi Menteri Pertahanan demi kerukunan nasional.

Selepas pemilu, Rizieq juga beberapa kali tampil dalam sejumlah demonstrasi. Melalui layanan audiovisual dari Mekah, dia berorasi saat unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila pada Juli lalu. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat lalu menarik rancangan tersebut. Belakangan, pemerintah mengajukan draf anyar, yaitu RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

RAYMUNDUS RIKANG, WAYAN AGUS PURNOMO, HUSSEIN ABRI DONGORAN
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus