Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AGUNG Laksono gusar setelah mengetahui Airin Rachmi Diany menerima rekomendasi sebagai calon Gubernur Banten dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Senin, 26 Agustus 2024. Lewat sambungan telepon, politikus senior Partai Golkar itu menanyakan bagaimana Airin bisa dicalonkan oleh PDIP dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024.
Kepada Agung, Airin secara tersirat menyatakan hatinya masih untuk Golkar. “Dia khawatir dipecat karena maju lewat PDIP,” kata Agung menceritakan percakapannya itu kepada Tempo, Jumat, 30 Agustus 2024. Agung lantas menyebutkan bahwa Airin tak akan dipecat dari Golkar. Airin berpasangan dengan Ade Sumardi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Banten.
Agung lantas menghubungi sejumlah pengurus pusat Golkar. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini meminta Golkar menarik dukungan dari Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah dan mengusung Airin. “Bagaimanapun, Banten basis massa Golkar, jangan sampai berubah jadi merah,” ucapnya merujuk pada warna identik PDI Perjuangan.
Dua kali terpilih sebagai Wali Kota Tangerang Selatan sejak 2010, Airin selalu diusung oleh Golkar. Keluarga suaminya, Chaeri Wardana, puluhan tahun menjadi kader Golkar. Salah satunya bekas Gubernur Banten, Atut Chosiyah. Pada Pemilihan Umum 2024, Airin menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan perolehan suara terbanyak di daerah pemilihan Banten III.
Namun, alih-alih mengusung Airin, Golkar bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju—gabungan partai politik pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka—dan mengusung Andra Soni, Ketua Partai Gerindra Banten. Politikus Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan partainya mempersiapkan Airin sebagai calon Gubernur Banten sejak 2020.
“Dalam perjalanannya, Gerindra tak sepakat dan membangun koalisi sendiri,” ujarnya pada Jumat, 30 Agustus 2024. Golkar pun telah menyerahkan rekomendasi untuk Andra-Dimyati dalam pilkada 2024.
Peta pencalonan berubah setelah Mahkamah Konstitusi mengubah ketentuan ambang batas suara dalam pencalonan kepala daerah pada 20 Agustus 2024. PDIP yang semula harus berkoalisi dengan partai lain di Banten bisa mengajukan calon sendiri. Putusan MK membuat skenario melawan kotak kosong, termasuk di Banten, yang diinginkan Koalisi Indonesia Maju buyar.
Dalam acara pemberian rekomendasi untuk para calon kepala daerah, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa kali menyebut nama Airin. Megawati menyindir pakaian Airin yang berwarna merah-putih. “Mau dijadikan, tapi enggak pakai merah-hitam. Terus maunya gimana? Independen?” kata Megawati. Warna merah dan hitam identik dengan PDIP.
Megawati juga menantang Airin untuk mengakui dan berbicara mengenai adanya kecurangan dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Airin menanggapi dengan santai ucapan Megawati. “Itu rasa sayang ibu terhadap putrinya,” tuturnya setelah menerima rekomendasi.
Sejumlah politikus Golkar dan seorang politikus Gerindra bercerita, setelah Airin mendapat rekomendasi dari PDIP, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Keduanya bersepakat agar Golkar ikut mengusung Airin. Jokowi irit bicara ketika ditanyai mengenai hal ini. “Anggapan boleh saja,” ujarnya pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Wajar jika Jokowi dan Bahlil memilih Airin ketimbang Andra Soni. Hasil sigi Lembaga Survei Indonesia pada Rabu, 21 Agustus 2024, menyebutkan elektabilitas Airin lebih dari 70 persen. Sedangkan Andra Soni hanya sekitar 10 persen. Bahlil tak merespons pesan dan panggilan telepon Tempo.
Setelah bertemu dengan Jokowi, Bahlil berjumpa dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sejumlah politikus Golkar yang mengetahui cerita ini menyebutkan Bahlil meminta izin untuk mendukung Airin. Setelah bersua dengan Prabowo, malamnya Bahlil bertemu dengan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco menampik kabar ada pertemuan antara Prabowo dan Bahlil. “Enggak ada itu,” katanya. Tapi dia mengakui menerima Bahlil bersama Airin dan sejumlah pengurus Golkar di rumahnya. Dasco juga mengunggah foto pertemuan itu di akun Instagram pribadinya. “Sedang diskusi untuk kemajuan Banten,” tulis Wakil Ketua DPR ini.
Besoknya, atau pada Selasa, 27 Agustus 2024, Golkar resmi mendukung Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dalam pilkada Banten. Bahlil menuturkan, partainya tak pernah meminta kader partai lain ikut masuk ke Golkar. “Pak Ade, jangan khawatir, kami tidak akan minta menukar warna baju jadi kuning,” ujarnya.
Perubahan dukungan Koalisi Indonesia Maju merembet ke pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan. Pasangan Ahmad Riza Patria-Marshel Widianto bubar pada Rabu, 28 Agustus 2024. Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Riza akan mendapat penugasan khusus dari Gerindra. Dua politikus Gerindra bercerita, Riza bakal menjadi kepala lembaga di pemerintahan Prabowo.
Seorang politikus Gerindra bercerita, buyarnya pasangan Riza-Marshel ini terjadi karena Partai Keadilan Sejahtera tak satu suara dengan Koalisi Indonesia Maju. PKS mengusung kadernya, Ruhamaben-Shinta Wahyuni, untuk maju di pilkada Tangerang Selatan. Sebelum pasangan Riza-Marshel bubar, sebetulnya ada opsi menggantikan Riza dengan salah satu artis, tapi rencana itu batal.
Partai yang mengusung Riza-Marshel lalu mengalihkan dukungan ke pasangan inkumben di Tangerang Selatan, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan. “Pengalihan dukungan ini karena Riza mundur,” tutur Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno. Benyamin juga kader Gerindra.
Peta pencalonan juga berubah dalam pemilihan Gubernur Lampung. Koalisi Indonesia Maju mengusung Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela. Mirzani Ketua Gerindra Lampung dan Jihan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Awalnya pasangan ini digadang-gadang akan melawan kotak kosong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Rahmad Mirzani Djausal (kiri), Jihan Nurlela di gedung Graha Wangsa Bandar Lampung, Lampung, 29 Agustus 2024. Antara/Ardiansyah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi rencana itu gagal karena putusan Mahkamah Konstitusi membuat PDIP bisa mengajukan calon sendiri. Partai itu mengusung Arinal Djunaidi-Sutono. Arinal adalah eks Gubernur Lampung, sedangkan Sutono Sekretaris PDIP Lampung. Arinal tak khawatir diberi sanksi oleh pengurus Golkar. “Saya siap,” ucap Ketua Golkar Lampung ini kepada sejumlah wartawan.
Pun pemilihan Gubernur Sulawesi Utara terjadi perubahan. Partai Demokrat bisa mengajukan calon sendiri dalam pilkada Sulawesi Utara akibat putusan MK. Partai itu mengusung Ketua Demokrat Sulawesi Utara Elly Engelbert dan Hanny Joost Pajouw.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Kamhar Lakumani bercerita, pada Juli 2024 Demokrat mengeluarkan rekomendasi untuk Elly Engelbert dan Michaela Elsiana Paruntu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Utara dari Golkar. Di tengah jalan, Golkar mengalihkan dukungan partainya ke Yulius Selvanus-Johannes Victor Mailangkay.
Yulius kini menjadi asisten khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Victor Ketua Partai NasDem Sulawesi Utara. Demokrat, yang juga tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, sempat berupaya agar Elly bisa tetap mendapat tiket dalam pilkada 2024. “Putusan MK menjadi berkah,” kata Kamhar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Bubar Jalan Kotak Kosong"