Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi pesan instan terpopuler di dunia. Namun seiring bertambahnya jumlah pengguna, WhatsApp juga menjadi sasaran empuk bagi berbagai skema penipuan dan kejahatan siber yang mengancam keamanan penggunanya atau dikenal dengan WhatsApp scam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan WhatsApp scam bisa bervariasi, mulai dari mencuri informasi pribadi hingga mendapatkan uang atau data sensitif dari pengguna yang kurang waspada. Skema penipuan ini hadir dalam berbagai bentuk, dan beberapa di antaranya sangat berbahaya serta merugikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Express VPN, salah satu jenis penipuan WhatsApp yang sering terjadi adalah phishing. Dalam modus ini, penjahat berusaha mendapatkan informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data identitas dengan berpura-pura sebagai entitas terpercaya. Mereka dapat mengirim pesan palsu yang seolah-olah berasal dari layanan resmi WhatsApp, meminta informasi pribadi, atau mengarahkan pengguna ke situs palsu untuk mencuri data sensitif.
Selain itu, terdapat juga penipuan yang menawarkan hadiah atau undian besar. Penipu mengirim pesan yang mengklaim bahwa pengguna telah memenangkan hadiah besar dari suatu perusahaan. Namun, untuk mengklaim hadiah tersebut, pengguna diminta memberikan informasi pribadi atau mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu. Sayangnya, hadiah tersebut palsu, dan pengguna malah berisiko kehilangan uang atau data pribadinya.
Jenis penipuan lainnya adalah love scam, di mana penjahat berpura-pura memiliki ketertarikan romantis pada korban. Mereka membangun hubungan yang intim secara emosional dengan tujuan mendapatkan uang atau informasi pribadi. Penipuan ini bisa berlangsung cukup lama sebelum korban menyadari bahwa mereka telah dimanipulasi.
Penipu juga dapat menggunakan WhatsApp untuk menyebarkan malware atau virus. Mereka mengirim tautan atau file berbahaya kepada pengguna, yang jika dibuka, akan menginfeksi perangkat dan memberi akses kepada penjahat untuk mencuri data pribadi, seperti kata sandi, foto, atau informasi penting lainnya.
Untuk mencegah menjadi korban WhatsApp scam, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Verifikasi identitas pengirim sebelum merespons pesan yang meminta data pribadi atau tindakan tertentu. Pastikan pesan berasal dari sumber terpercaya sebelum memberikan informasi sensitif.
2. Hindari membuka tautan atau lampiran yang mencurigakan. Jangan klik tautan atau unduh file dari pengirim tak dikenal, dan pastikan alamat situs web benar-benar resmi.
3. Tingkatkan keamanan akun dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah di WhatsApp. Fitur ini menambahkan lapisan perlindungan tambahan terhadap akun Anda.
4. Jangan langsung mempercayai tawaran hadiah atau undian tanpa alasan yang jelas. Pastikan untuk memverifikasi dan jangan pernah memberikan informasi pribadi atau mentransfer uang demi hadiah.
5. Pastikan WhatsApp selalu diperbarui ke versi terbaru, karena pembaruan sering kali mencakup perbaikan keamanan yang bisa melindungi pengguna dari ancaman terbaru.
Di tengah semakin rumitnya ancaman WhatsApp scam, penting bagi Anda untuk waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut. Dengan memahami jenis-jenis penipuan di WhatsApp dan menjaga keamanan akun, Anda melindungi diri dari risiko penipuan online.
WHATSAPP | EXPRESS VPN