Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

30 April 2024 | 14.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan pihaknya belum memproyeksikan adanya penurunan kunjungan wisatawan ke Kota Solo menyusul turunnya status Bandara Adi Soemarmo Solo dari bandara internasional menjadi hanya bandara domestik. Namun, dia mengungkap ada kekhawatiran dari para pelaku usaha sektor pariwisata akan imbas dari penurunan grade bandara itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu disampaikan Sandiaga kepada wartawan seusai menghadiri penutupan Solo Menari 2024 dan Nonton Bareng Timnas Indonesia versus Timnas Uzbekistan di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin malam, 29 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari segi pariwisata kami belum memproyeksikan adanya penurunan (kunjungan wisatawan), masih ada peningkatan. Tapi tadi dari diskusi dng pelaku (pariwisata) memang ada kekhawatiran," ungkap Sandiaga. 

Dari evaluasi kunjungan wisatawan ke Kota Solo tahun 2023, Sandiaga mengatakan peningkatan kunjungan wisatawan ke Solo dan Solo Raya itu sangat signifikan. Dia menyebut capaian kunjungan wisatawan bahkan melebihi yang diprediksikan.

"Dan ini jadi bagian dari pencapaian angka di atas pandemi untuk pertama kalinya di 2023. Tercipta banyak terobosan sehingga kunjungan wisatawan mancanegara juga bisa naik ke angka di luar prediksi batas atas yaitu mencapai hampir 12 juta (wisatawan)," jelasnya. 

Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk bisa membuka peluang Bandara Adi Soemarmo untuk kembali berstatus bandara internasional adalah dengan terus menambah penyelenggaraan event, termasuk event internasional. Dia mengharapkan berbagai event itu akan meningkatkan pelayanan pihak Bandara Adi Soemarmo untuk penerbangan internasional itu. Sehingga terbuka peluang penerbangan internasional di Bandara Adi Soemarmo tersebut. 

"Harus ditambah event-nya termasuk event internasional. Sehingga sewaktu diadakan event internasional, tadi juga sudah terhubung bahwa bandara masih bisa diterbangkan oleh penerbangan internasional, selama ada event-event besar tingkat internasional, Solo bisa menggelar terus menerus event-event internasional, maka akan terbuka peluang untuk penerbangan internasional," ujar dia. 

Dia menyebut peluang itu juga didukung dengan Kota Solo yang sudah masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities network (UCCN). 

"UNESCO Creative Cities Network diperkuat dengan gelaran Solo Menari yang tahun ini menjadi event yang kita ikut amplifikasi sebagai event terbaik Nusantara, oleh karena itu posisi UCCN harus diperkuat dan dipertahankan. Dengan Solo Menari ini kita harapkan ekosistem ekonomi kreatif di Solo ini akan semakin baik ke depannya," kata dia. 

Dia juga mendorong Kota Solo untuk menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026. "Kita juga sedang berjuang agar Solo bisa menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy 2026," katanya. 

WCCE yang diadakan pada tahun 2022 digelar di Bali dan untuk tahun ini yang menjadi tuan rumah Uzbekistan. 

"Kita dorong tahun 2026, Solo menjadi tuan rumah WCCE," ujar Sandi lagi. 

Terkait penurunan status Bandara Adi Soemarmo saat ini, Sandiaga menjelaskan penentuan status bandara internasional dilakukan demi konsep hub and spoke. "Jadi nanti akan ada beberapa hub yang akan terinterkoneksi sehingga nanti ada efisiensi," tuturnya. 



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus