Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

BPS Catat Nilai Ekspor RI Naik 10,69 Persen, Tembus USD 24,41 Miliar per Oktober 2024

Nilai ekspor RI naik 10,69 persen dibandingkan bulan lalu, mencapai USD 24,41 miliar.

15 November 2024 | 10.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 24,41 miliar untuk Oktober 2024. Jumlah tersebut naik 10,69 persen dibandingkan September 2024.
 
Sementara, dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu Oktober 2023, nilai ekspor naik sebesar 10,25 persen.
 
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap kenaikan ini didorong oleh ekspor nonmigas, terutama HS 15 atau lemak dan minyak hewani dan nabati, HS 27 atau bahan bakar mineral, serta HS 64 yaitu alas kaki.
 
“Kenaikan nilai ekspor di bulan Oktober secara bulanan terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor nonmigas,” kata Amalia saat memaparkan Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Oktober 2024 serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2024 di gedung BPS, Jakarta Pusat pada Jumat, 15 November 2024.
 
Lemak dan minyak hewani dan nabati tercatat naik 52,67 persen, bahan bakar mineral naik 5,50 persen, serta alas kaki tercatat naik sebesar 25,87 persen.
 
Ekspor nonmigas Oktober 2024 mencapai US$ 23,07 miliar, naik 10,35 persen dibanding September 2024 dan naik 11,04 persen jika dibanding ekspor nonmigas Oktober 2023.
 
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari – Oktober 2024 mencapai US$ 217,24 miliar atau naik 1,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$ 204,21 miliar juga naik 1,48 persen.
 
Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Oktober 2024, sebagian besar komoditas mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar hingga 52,67 persen pada lemak dan minyak hewani dan nabati hingga US$ 1.046,5 juta. 
 
Sementara, yang mengalami penurunan adalah logam mulia dan perhiasan atau permata sebanyak 14,46 persen hingga US$ 102,0 juta.
 
Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari – Oktober 2024 naik 3,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 23,78 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,65 persen.
 
Ekspor nonmigas Oktober 2024 terbesar adalah ke China yaitu sebesar US$ 5,66 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 2,34 miliar, dan India US$ 2,02 miliar. Total kontribusi ketiganya mencapai 43,49 persen. Sementara, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa dengan total 27 negara masing-masing mencapai US$ 4,32 miliar dan US$ 1,59 miliar.
 
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari – Oktober 2024 berasal dari Provinsi Jawa Barat sebesar 14,51 persen dengan nilai US$ 31,52 miliar, diikuti Jawa Timur sebesar 9,87 persen dengan nilai US$ 21,44 miliar, dan Kalimantan Timur sebesar 9,60 persen senilai US$ 20,86 miliar.
 
“Dengan demikian, ekspor Oktober 2024 mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun secara tahunan, dan penyumbang utamanya adalah sektor industri pengolahan,” ujar Amalia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus