Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi hijau dan sirkular menjadi visi bangsa ini dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045. Airlangga menyebut saat ini telah ada 152 perusahaan yang memiliki sertifikat hijau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari ini ada 152 perusahaan punya sertifikat hijau. Tentunya ke depan kita berharap akan semakin bertambah,” kata Airlangga saat berpidato dalam Green Economy Expo pada Rabu, 3 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan manfaat ekonomi hijau bisa menghemat energi sebesar Rp 3,2 triliun per tahun dan menghemat air 169 miliar per tahun.
Tak hanya itu, Airlangga menyebut penerapan ekonomi hijau ini dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata di atas 6 persen hingga 2045, mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO2-ekuivalen. “Dan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja,” kata Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyebut ekonomi hijau juga tak sekadar penting untuk target pertumbuhan ekonomi, tapi upaya strategis Indonesia untuk keluar dari middle income trap atau berpendapatan menengah. Oleh karena itu, dia berharap Indonesia akan bisa berpendapatan tinggi dan setara dengan negara maju lainnya.
“Sangat tepat bahwa ekonomi hijau ini penting agar kita setara negara maju,” kata dia.
Oleh karena itu, Airlangga mengapresiasi kegiatan Green Economy Expo 2024 yang digelar Kementerian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) ini. Dia menyebut forum ini menjadi tempat pertemuan para pucuk pimpinan perusahaan dan pejabat publik untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang inklusif sekaligus berkelanjutan.
“Target pertumbuhan ekonomi 6 sampai 7 persen untuk menuju Indonesia emas 2045,” kata Airlangga.
Selanjutnya: Kementerian PPN/Bappenas menggelar Green Economy Expo pada 3-5 Juni 2024....
Kementerian PPN/Bappenas menggelar Green Economy Expo pada 3-5 Juni 2024. Acara dengan tajuk “Green Economy Expo 2024: Advance Technology, Innovation, dan Circularity” ini berlangsung di Cendrawasih Room Jakarta Convention Center (JCC).
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yaswati, mengatakan acara ini merupakan upaya pemerintah dalam bertransformasi menuju ekonomi hijau dan sirkular. Dia menyebut forum ini diharapkan menjadi penampung pengembangan teknologi, inovasi, dan ekosistem sirkular.
“Untuk menjembatani pemerintah dengan pihak non-pemerintah untuk mencari solusi penerapan ekonomi hijau dan mencapai target Net Zero Emissions di Indonesia,” kata Vivi di kawasan Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2024,
Vivi menjelaskan Green Economy Expo 2024 ini diharapkan menjadi katalisator untuk kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dengan industri, pemerintah, akademisi dan masyarakat. Tujuannya, kata dia, untuk mencari solusi secara bersama-sama tentang penerapan inovasi ekonomi hijau.
“Bersama-sama mencari solusi inovatif dan mendorong ekonomi hijau,” kata dia.
Selain itu, Vivi juga menyebut acara ini juga untuk memamerkan inovasi terbaru dalam teknologi hijau dan ekonomi sirkular. Oleh karena itu, dari berbagai ide dan inovasi ini, Vivi menyebut akan terjadi pertukaran ide dan mempercepat adopsi teknologi.
“Dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang luas,” kata dia.
Vivi juga menyebut Green Economy Expo 2024 ini merupakan platform untuk mengatasi bottleneck regulasi, NSPK (norma, standar, prosedur, dan kriteria), dan pendanaan dengan mempertemukan para pemangku kepentingan. Tujuannya disebut untuk mendorong dialog konstruksi mencari solusi bersama.