Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkap dampak gerakan ‘Tolak dengan Anggun’—gerakan menolak modus penipuan perbankan dengan berbagai cara yang berbeda. Gerakan tersebut hadir pada akhir 2022 lalu dengan menghadirkan video kampanye yang bekerja sama dengan penyanyi Anggun C. Sasmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gerakan itu sebagai respons dari BCA di mana banyak orang yang memanfaatkan celah melakukan modus penipuan untuk mendapatkan data pribadi perbankan. Modusnya mulai dari penawaran kenaikkan limit kartu kredit, upgrade menjadi nasabah BCA Prioritas, hingga adanya transaksi mencurigakan, dan masih banyak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Waktu itu memang harus diakui yang mendapatkan serangan adalah nasabah yang justru usianya gen X (yang lahir antara 1965 dan 1980) dan baby boomers (yang lahir antara 1946-1964),” ujar Direktur BCA Santoso di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Kamis, 7 Desember 2023.
Dengan adanya gerakan Tolak dengan Anggun, kata Santoso, responsnya cukup positif. Di mana nasabah menjadi lebih peduli, mengecek, dan memastikan kebenaran informasinya sebagai antisipasi atas modus penipuan itu. Hal itu, berdasarkan penelitian BCA. “Ternyata nasabah gen X dan baby boomers langsung menutup diri dengan modus-modus itu,” tutur Santoso.
Video yang dibintangi oleh penyanyi Anggun C. Sasmi memberikan edukasi jika nasabah terkelabuhi oleh penipu. Bahkan data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti; Nomor Kartu ATM, PIN,Kode OTP, CVV/CVC, Kode Respon KeyBCA Appli 1/2 diketahui oleh penipu. Dengan data tersebut, penipu bisa mengambil alih rekening BCA atau Kartu Kredit BCA yang dimiliki dan menguras isinya.
Saran yang diberikan dalam video Tolak dengan Anggun itu yakni mulai dari pura-pura bingung saat diminta PIN-nya. Lalu, memberikan kode OTP yang salah. Ada pula yang pura-pura sedang sibuk. Serta pura-pura akan membalas chat dari penipu, namun chat-nya hanya diketik tapi tidak di kirim. Juga ada yang tidak mau basa-basi dan langsung menutup telepon dari penipu.
“Beragam cara penolakan di atas merupakan seni penolakan penipuan yang layak diberi nama Tolak Dengan Anggun. Mereka yang menolak penipuan, patut diapresiasi dan layak disebut ‘Duta Tolak dengan Anggun’,” tertulis dalam website resmi BCA.
Selain itu, BCA juga menerapkan sistem keamanan maksimal, namun tetap membutuhkan bantuan nasabah untuk sama-sama menolak penipu dengan Anggun. “Jadi kalau ada yang minta nomor kartu ATM, PIN, Kode OTP, CVV/CVC, Tolak Dengan Anggun, karena itu pasti penipuan,” cuit BCA.
Terbaru, BCA baru saja menghadirkan gerakan baru yakni “Don’t Know? Kasih No!”—artinya jika tidak tahu informasi atau asal usulnya, tolak. Gerakan itu menghadirkan aktor Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop. Karena kalimat “Don’t Know? Kasih No!” jika diucapkan sama seperti rekan satu grup lawak yang sudah meninggal yakni Dono dan Kasino.
Gerakan itu menjadi inisiatif BCA terhadap meningkatnya kasus kejahatan lewat pencurian data dan penyebaran virus melalui aplikasi-aplikasi yang tidak resmi. Dengan menghadirkan aktor Indro Warkop itu, diharapkan video yang disajikan tidak hanya menghibur, tapi juga dicerna dengan mudah oleh masyarakat,
Video yang disutradari oleh Ica Lawendatu itu mengajak masyarakat untuk mengadopsi sikap slow down dan rethink. Sikap tidak terburu-buru dan berpikir kritis ketika dihadapkan dengan modus penipuan pebankan. Dan akan ditayangkan di akun YouTube Solusi BCA pada Jumat, 8 Desember 2023.
Video pendek ini menceritakan analogi bagaimana penipuan memiliki berbagai cara untuk mencuri data pribadi. Lalu, memberikan tips kepada masyarakat untuk bisa melindungi dirinya dari penipuan dan pencurian data tersebut dengan menjadi bagian dari “Don’t Know? Kasih No!”.