Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mengatakan sebanyak 5 juta green jobs (lapangan kerja hijau) bisa tercipta, salah satunya jika hilirisasi atau pengolahan hasil pertambangan terus dikawal. Greenpeace Indonesia langsung mengkritik janji ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Gibran sedang memoles hilirisasi menjadi transisi energi yang palsu," kata Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arie Rompas kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arie mengklaim, narasi menciptakan green jobs dengan penghiliran berbahaya jika dipercaya masyarakat. Sebab, penghiliran tetap melanggengkan ekstraktivisme sebagai penyebab utama krisis iklim. Ekstraktivisme merupakan paham suatu negara yang sangat mengandalkan sektor pertambangan dan ekspor turunannya sebagai pendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Paham ini menurut Arie justru akan mengakibatkan krisis iklim.
Padahal, Arie menuturkan, green jobs adalah pekerjaan yang berasal dari aktivitas untuk mengurangi dampak lingkungan. Ini dilakukan dengan membawa perusahaan dan sektor ekonomi ke level berkelanjutan.
"Sementara hilirisasi yang di maksud sama Gibran adalah pekerjaan yang masih ektraktif, seperti nikel dan biofuel yang masih merusak alam," ucap Arie. "Ini bertentangan dengan green jobs."
Dia melanjutkan, setidaknya green jobs bisa diarahakan pada pekerjaan yang membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas. Selain itu, green jobs bisa diarahkan pada pekerjaan yang mengurangi energi kotor dengan tingkat efisiensi tinggi, serta pekerjaan terkait dengan dekarbonisasi pereknomian.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka dalam debat calon wakil presiden pada Ahad malam, 21 Januari 2024, mengatakan akan ada sebanyak 5 juta green jobs bisa tercipta, salah satunya jika penghiliran hasil tambang terus dikawal dan diperluas. Itu adalah bagian dari 19,8 juta pekerjaan baru yang dihasilkan dari penghiliran, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif UMKM. Penghiliran yang dimaksud Gibran tak hanya di sektor tambang, tapi juga diperluas ke sektor pertanian, maritim, hingga digital. Dia melanjutkan, potensi energi baru terbarukan Indonesia yang bisa dikembangkan meliputi energi surya, angin, air, bioenergi, dan juga panas bumi. Gibran mengklaim, itu akan menciptakan peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan.
"Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan," ucap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
AMELIA RAHIMA SARI
