Saya Tidak Bisa Memberi Proyeksi Apa pun, tapi Kami Optimistis

Ketentuan mengenai SHSM hanya menjadi salah satu faktor pendukung. Berlakunya ketentuan tersebut di Indonesia akan membuat pasar modal Indonesia makin atraktif bagi sektor teknologi, dan GoTo sangat berbahagia bisa menjadi yang pertama dalam hal ini. 

Bagaimana memastikan kepentingan investor minoritas yang akan masuk lewat IPO terlindungi dalam skema SHSM? 

Salah satu hal yang paling kami apresiasi dalam proses IPO ini adalah tingginya antusiasme, kepercayaan, dan dukungan para investor yang menjadi pemegang saham existing terhadap rencana IPO kami. Kami berada dalam optimisme tinggi menyambut IPO GoTo karena kami sadar masih ada di fase awal pertumbuhan dan masih begitu banyak kesempatan di pasar yang harus bisa kami tangkap.

Tentu saja saya tidak bisa memberi proyeksi apa pun, tapi kami sangat percaya visi para pendiri yang telah mendorong kemajuan GoTo selama satu dekade terakhir akan terus menjadi landasan kuat bagi kemajuan kami berdekade-dekade dari sekarang.

Mengapa perusahaan mencantumkan opsi greenshoe? Apakah ada kekhawatiran harga saham GoTo jatuh setelah IPO seperti yang terjadi pada Bukalapak tahun lalu?

Adanya opsi penjatahan lebih atau greenshoe memberikan fleksibilitas bagi GoTo untuk merespons dinamika pasar dengan memastikan stabilitas harga saham di 30 hari pertama setelah listing.

Berapa porsi belanja promosi yang diambil dari pendanaan IPO? 

Besarnya akan ditentukan kebutuhan pertumbuhan perusahaan kami. Hal ini telah kami rencanakan secara strategis dan penggunaan dana akan dialokasikan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan bisnis ke tahap selanjutnya. 

Tambahan modal dari IPO cukup buat berapa lama? 

Pada dasarnya, setiap langkah yang kami ambil harus untuk pertumbuhan jangka panjang kami. Langkah IPO yang kami lakukan menunjukkan penghimpunan dana akan bermanfaat mendorong pertumbuhan kami secara strategis dalam jangka panjang. 

Direktur Utama PT Goto Gojek Tokopedia Tbk Andre Soelistyo (tengah) dalam paparan publik penawaran saham perdana (IPO) GoTo, 15 Maret 2022. YouTube

Dalam prospektus awal IPO pada bab "Faktor Risiko" tertulis, "Perusahaan telah mencatatkan rugi bersih sejak didirikan, dan Perusahaan mungkin tidak dapat mencapai profitabilitas". Apa maksudnya?

Penjabaran berbagai faktor risiko dalam prospektus bertujuan memenuhi asas transparansi dan keterbukaan sebagaimana disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Terdapat dua hal yang akan mendukung kinerja keuangan kami untuk dapat mencapai profitabilitas.

Pertama, potensi pasar yang sangat besar yang dapat digarap GoTo. Riset RedSeer menyebutkan pada 2025 potensi pasar on-demand yang dapat dijangkau di Indonesia mencapai Rp 259 triliun, atau 100 persen potensi pertumbuhan dari 2020. Potensi pasar e-commerce ditargetkan tumbuh 233 persen mencapai Rp 1,98 kuadriliun, sementara pasar financial technology ditargetkan tumbuh 294 persen mencapai Rp 1,01 kuadriliun pada 2025. Di ketiga sektor tersebut, GoTo masih punya banyak sekali ruang untuk menangkap potensi pasar. Dengan jalur pertumbuhan yang kami jalani sekarang, bisa dikatakan kami baru saja mulai.

Kedua, melalui pertumbuhan ekosistem. Kami mengembangkan sinergi ekosistem untuk mengembangkan basis konsumen, mitra driver, dan merchant secara efisien sehingga bisa mendorong tingkat profitabilitas yang akan didukung peningkatan monetisasi dan efisiensi. Kami yakin loyalitas pengguna kami akan mendorong keberlanjutan bisnis jangka panjang berkat luasnya ekosistem dan program loyalitas kami. Ini akan memberikan manfaat yang lebih besar di semua platform di masa depan, mendorong retensi lebih lanjut, serta meningkatkan frekuensi transaksi dan keterlibatan konsumen.

Ekosistem GoTo Financial kami menjadi bagian unik dari strategi kami. Sebab, ketika menggabungkannya dengan e-commerce (pembayaran, lending wealth management), kami akan melihat average order value yang lebih tinggi seiring kami mengembangkan bisnis e-commerce dan meningkatkan jumlah pelanggan yang menguntungkan di kedua platform. Singkat kata, dengan strategi yang jitu, didukung pemahaman mendalam kami akan pasar Indonesia dan talenta global di bidang teknologi, kami optimistis dapat menggarap pasar yang lebih besar dan terus menjadi yang terdepan di setiap sektor. 

GoTo juga mengkonfirmasi akan tetap menjalankan "upaya pemasaran" untuk mempertahankan kompetisi di pasar tertentu. Bagaimana targetnya? Sampai kapan program pemasaran alias “bakar uang” tersebut berlanjut?

GoTo menjalankan business of mutual trust, artinya bisnis yang membangun rasa saling percaya. Dalam bentuk apa? Kepercayaan dari konsumen kepada mitra pengemudi Gojek untuk menjemputnya tepat waktu dan mengantarnya sampai tujuan. Kepercayaan konsumen kepada pedagang di Tokopedia bahwa barang yang telah dipesan dan dibayar dengan GoPay akan dikirim tepat waktu. Kepercayaan mitra pengemudi kepada restoran merchant GoFood untuk mempersiapkan pesanan sesuai dengan order konsumen secara tepat dan cepat. Dengan demikian, investasi yang kami lakukan, misalnya dalam bentuk pemasaran, adalah untuk membangun mutual trust dalam siklus yang saling menguatkan ini.

Kami telah melihat investasi yang telah kami keluarkan selama ini berhasil membangun mutual trust tersebut, baik bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, maupun pedagang yang berada dalam ekosistem GoTo. Makin banyak mitra bergabung dalam ekosistem, makin banyak ragam produk dan layanan yang ditawarkan, dan makin banyak pula konsumen yang akan menggunakan produk dan layanan tersebut. Dengan demikian, skala bisnis akan makin besar dan tingkat penggunaan makin tinggi.

Peningkatan jumlah transaksi ini akan meningkatkan pesanan dan pendapatan, dan menguntungkan semua pihak dalam ekosistem kami, sehingga skala bisnis kami terus meningkat. Tentu yang menjadi sasaran kami dalam fase pertumbuhan berikutnya adalah melakukan investasi tersebut dengan lebih efisien, khususnya didorong makin eratnya integrasi dalam ekosistem kami—antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Eratnya integrasi tersebut akan membuat kepercayaan semua pihak dalam ekosistem kami makin tinggi karena mereka tahu bisa mengandalkan GoTo untuk memberikan solusi bagi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. 

Pengendara Gojek di Jakarta, 29 April 2021. Tempo/Tony Hartawan

Perusahaan juga mencantumkan risiko "Bisnis Perusahaan dapat terdampak apabila mitra pengemudi diklasifikasikan sebagai karyawan dan bukan pihak dalam hubungan kemitraan yang independen". Supreme Court Inggris telah menetapkan pengemudi Uber harus diperlakukan sebagai pekerja, bukan mitra independen. Apakah ada potensi ini terjadi di Indonesia? 

Gojek di Indonesia beroperasi dengan model berbasis kemitraan yang diakui dan mematuhi hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta peraturan sektoral lain yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan. Kami tidak dapat berkomentar tentang potensi perubahan peraturan di Indonesia di masa depan ataupun peraturan di negara lain. Yang dapat kami pastikan adalah kami akan mematuhi peraturan yang berlaku di negara tempat kami beroperasi.

Kami percaya GoTo akan berhasil bila para mitra kami berhasil, sebagaimana telah dibuktikan sepanjang hampir 12 tahun terakhir. Mitra pengemudi adalah bagian yang sangat penting dalam ekosistem kami, dan prioritas kami adalah selalu memastikan kesejahteraan mereka. Semangat di balik skema kemitraan ini adalah memberikan fleksibilitas bagi para mitra pengemudi dalam menjalankan aktivitas sebagai mitra. Tentu ada mitra yang memilih menjalankan aktivitas sebagai mitra sepanjang satu hari penuh, sementara di sisi lain ada yang menjalankannya sebagai aktivitas “sampingan”.

Bagaimanapun, mereka menjalankan aktivitas sebagai mitra pengemudi. Bentuk kemitraan dapat mengakomodasi fleksibilitas ini dan menjadi solusi yang baik bagi para mitra pengemudi. Prioritas kami adalah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para mitra pengemudi dengan memberi mereka lebih banyak kesempatan berkarya. Melalui hubungan kemitraan yang positif dan saling memberdayakan inilah kami akan terus berjalan bersama para mitra untuk menciptakan nilai tambah dan manfaat jangka panjang. 

Beberapa perusahaan berbasis teknologi baru bisa membukukan keuntungan setelah lebih dari lima tahun berdiri. Tokopedia kini sudah berusia 13 tahun, sedangkan Gojek 12 tahun. Bagaimana proyeksi konservatif perusahaan? Pada tahun berapa perusahaan ditaksir mampu menangguk keuntungan? 

Kami melihat pertumbuhan yang cepat dan kinerja keuangan yang positif akan berjalan beriringan. Sebetulnya hal ini sudah terlihat dalam beberapa periode terakhir. Bisnis kami secara kinerja operasional bertumbuh sangat pesat dan secara profitabilitas menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Harus diingat bahwa tingkat perbaikan yang positif ini bahkan belum menunjukkan manfaat seutuhnya dari integrasi antara Gojek dan Tokopedia, yang baru berlangsung beberapa bulan. Manfaat integrasi ini adalah kunci. Kombinasi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial menjadi integration of equals, kami berfokus membuat kinerja operasional berjalan lebih efisien sambil melayani konsumen lebih baik.

Kemudahan yang dirasakan konsumen, misalnya dalam berbelanja lewat Tokopedia yang dibayar dengan GoPay dan dikirim dengan GoSend, hanya satu dari begitu banyak manfaat integrasi erat ketiga platform itu dalam ekosistem kami. Dengan besarnya tingkat penggunaan layanan kami oleh masyarakat—yang bisa memenuhi dua pertiga kebutuhan konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia—serta dukungan berbagai produk dan layanan yang terus kami kembangkan, kami yakin bisa terus meningkatkan pendapatan kami, serta pada saat yang bersamaan memelihara efisiensi dalam penggunaan biaya. 

GoTo juga membuka potensi dual listing di yurisdiksi luar Indonesia untuk membuka potensi pendanaan baru. Masih on the plan di Amerika Serikat?

Sejak awal perencanaan IPO, kami sudah menetapkan satu cita-cita bahwa IPO GoTo harus terjadi pertama kali di rumah kami sendiri, yaitu di Indonesia. Kami bersyukur rencana ini sedang berjalan dan akan segera terealisasi. Selain itu, kami percaya fase pertumbuhan GoTo juga harus terus mendapatkan kepercayaan investor bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Untuk itu, rencana listing di luar negeri masih ada di pipeline kami—sebagaimana yang telah kami ungkapkan juga dalam prospektus. Pelaksanaannya tentu saja akan melihat kondisi pasar dan berbagai faktor pertimbangan lain.