Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan PT Sarinah (Persero) menjadi pusat UKM. Karena itu, dia berharap Sarinah bisa bersinergi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
"Kalau nanti dalam negeri sudah baik bukan tidak mungkin Sarinah buka outlet di bandara-bandara yang memang jadi pusat tujuan wisata, seperti Bali, Labuan Bajo dan lain-lain," ujar Erick ditemui usai mengikuti acara UMKM Export BRIlianpreneur 2019, di JCC, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Desember 2019.
Menurut Erick, sinergi guna mendukung Sarinah bisa dilakukan lewat dukungan pembiayaan kredit. Selain itu, dukungan bisa dilakukan lewat dukungan keahlian atau pemberian pelatihan kepada UKM. Kedepan, tidak hanya BUMN, Erick juga meminta keduanya juga bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir tengah membahas konsep perubahan Sarinah menjadi mal hanya untuk produk-produk usaha mikro kecil dan menengah lokal di pasar domestik.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Sarinah, perusahaan pelat merah ini didirikan pada 17 Agustus 1962 dengan nama PT Department Store Indonesia. Perusahaan ini resmi dibuka kepada masyarakat pada 15 Agustus 1966.
Sebagai BUMN, Sarinah digagas oleh Presiden pertama Soekarno bertujuan untuk mewadahi kegiatan perdagangan ritel dan menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia. Sepanjang keberadaannya, komitmen Sarinah tetap melekat pada kecintaan terhadap barang-barang produk dalam negeri dan dukungan terhadap usaha kecil.
Sarinah mewujudkan komitmen terhadap misi mendukung dan mendorong pembangunan ekonomi Indonesia melalui berbagai upaya untuk mempromosikan produk kerajinan lokal seperti batik. Pada 10 April 1979, Sarinah secara resmi berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).
DIAS PRASONGKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini