Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa keuangan global Mastercard mengurangi 3 persen karyawannya secara global. Pemutusan hubungan kerja (PHK) itu akan berdampak pada sekitar 1.000 orang dari total 33.400 pekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara perusahaan penerbit kartu kredit yang berpusat di Purchase, New York, Amerika Serikat tersebut mengatakan, pemecatan ribuan karyawan dilakukan sebagai bagian dari upaya reorganisasi yang diluncurkan pada awal tahun 2024, guna mempertajam fokus pada bisnis inti. Sebagian besar dari pekerja yang terkena target PHK akan diberitahu pada kuartal ketiga tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seiring dengan dilakukannya perubahan ini, kami berencana mengalokasikan kembali sumber daya ke area-area yang bertumbuh,” kata juru bicara Mastercard, Jumat, 16 Agustus 2024, seperti dikutip dari Reuters.
Selain Mastercard, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, General Motors (GM) juga mengumumkan pada Senin, 19 Agustus 2024, terkait pemberhentian lebih dari 1.000 karyawan tetapnya. Pekerja yang berada di unit perangkat lunak dan layanan di seluruh dunia menjadi sasaran dari PHK.
“Seiring dengan pembangunan masa depan GM, kita harus menyederhanakan (organisasi) demi kecepatan dan keunggulan, sehingga kami membuat pilihan yang berani, dan memprioritaskan investasi yang akan memberikan dampak besar,” kata GM dalam keterangannya.
Pemangkasan tersebut juga mencakup sekitar 600 pekerjaan di kampus teknologi milik GM di dekat Detroit, Michigan. Adapun setengah dari PHK itu menimpa para karyawan yang bekerja di Amerika Serikat.
Perwakilan GM menyatakan bahwa PHK dilakukan bukan karena alasan penghematan biaya, tetapi keputusan diambil menyusul hengkangnya wakil presiden eksekutif perangkat lunak, Mike Abbott pada Maret lalu. Pengunduran diri Abbott disebut akibat masalah kesehatan.
Abbott yang juga pernah menjabat sebagai mantan eksekutif Apple, direkrut GM sejak 2023. Dia bertugas untuk mengembangkan perangkat lunak GM di tengah peningkatan investasi perusahaan terhadap produksi kendaraan listrik dan layanan berbasis langganan.
Pada April 2023, GM juga tercatat telah melakukan PHK terhadap 5.000 karyawan tetapnya. Penghentian hubungan kerja itu disebut terjadi sebagai upaya pemangkasan biaya sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun (kurs Rp 16.000 per dolar AS), setelah lebih dahulu memecat ratusan pekerja tingkat eksekutif dan pegawai tetapnya pada Februari tahun lalu.