Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Mengapa Korea jadi Pilihan Untuk MICE?

Pertumbuhan industri MICE di Korea beberapa tahun terakhir ini terbantu oleh kesenian dan kebudayaan pop Korea.

10 November 2024 | 11.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Incheon - Mengenakan batik merahnya, Bambang Hartono bergegas untuk bergabung dengan pelaku industri MICE dari sejumlah negara di ruang rapat 204 Songdo ConvensiA, Incheon, Korea Selatan pada Rabu, 6 November lalu. Mereka berkumpul untuk mendengarkan paparan Incheon Tourism Organization, bagian dari Dinas Pariwisata Kota Incheon, Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Forum tersebut bagian dari Korea MICE Expo 2024. Acara ini mewadahi pertemuan antara lebih dari 300 penyedia jasa Meeting, Incentive, Convention, and Exibition di Korea Selatan dengan para pelaku industri MICE dari 31 negara, termasuk Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bambang yang merupakan Chief Executive Officer Smile Holiday datang sebagai salah satu tamu undangan. Korea MICE Association yang menyelenggarakan acara tersebut menseleksi travel agent dari beragam negara untuk berpartisipasi. Mereka yang terpilih--disebut dengan buyer--diterbangkan ke Korea untuk dipertemukan dengan penyedia jasa MICE di negara tersebut, yang kemudian disebut seller. 

Menurut Bambang, buyer wajib melakukan minimum 23 pertemuan bisnis dengan seller selama pameran berlangsung yaitu pada 6-8 November 2024. Menghadiri forum presentasi Kota Incheon jadi bagian dari kewajiban tersebut.

Setelah pameran rampung, para peserta dijadwalkan untuk menghadiri tur ke beberapa daerah tujuan MICE di Korea Selatan, mulai dari yang sudah terkenal seperti Kota Seoul hingga destinasi baru yang tersebar di Provinsi Chungbuk. 

Bambang mengatakan ajang seperti ini sangat membantu pelaku usaha untuk bertemu mitra di Korea Selatan, mulai dari penyedia jasa transportasi, hotel, balairung, atraksi dan lainnya. "Untungnya lagi, penyelenggara pasti akan menawarkan insentif untuk korporasi," tuturnya kepada Tempo

Dia mencontohkan, agen yang bisa mendatangkan 10-50 orang dari suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan MICE di Korea bakal menerima cinderamata untuk dibagikan kepada para peserta.

Jika berhasil membawa lebih 200 orang, pemerintah negara tersebut memberikan cashback kepada agen. Melansir data Korea Tourism Organization, nilai maksimum yang bisa agen terima adalah KRW 150 juta atau sekitar Rp 1,67 miliar dengan kurs per Rp 1 senilai KRW 11.19.

Ajang seperti Korea MICE Expo 2024 dan kucuran insentif menurut Bambang berkontribusi meningkatkan industri MICE Korea Selatan. Di sisi lain, pemerintah Korea terus melengkapi layanan mereka dengan membuka pusat-pusat belanja dan wisata baru hingga menggenjot industri kecantikan dan kesehatan mereka--yang menurut Bambang banyak diminati pelancong asal Indonesia.

Ditambah dengan ongkos penerbangan yang semakin terjangkau ke negara tersebut, Bambang mengaku tak heran minat kunjungan MICE ke Korea bakal terus tumbuh. "Di kami, Korea ada di urutan kedua setelah Jepang untuk destinasi favorit," ujarnya.
 
Chairman Korea MICE Association Danny Hyundae Shin menyebut pertumbuhan industri MICE beberapa tahun terakhir ini terbantu oleh kesenian dan kebudayaan pop Korea atau dikenal dengan sebutan The Hallyu Wave. Selain tentunya dibantu juga dengan gelontoran anggaran negara untuk insentif para pelancong.

"Tapi dalam 2-3 tahun ke depan, apakah efeknya masih seperti sekarang?" katanya dalam wawancara pada Jumat, 8 November 2024. Di sisi lain, usai pandemi reda beragam negara berlomba menarik minat pengunjung dengan beragam stimulus. 

Chairman Korea MICE Association Danny Hyundae Shin membuka Korea MICE Expo 2024 di Songdo ConvensiA, Incheon, Korea Selatan 5 November 2024. Dok Korea MICE Association

Para pelaku usaha, bersama dengan pemerintah dan akademisi menurut Danny perlu untuk segera merumuskan strategi baru menarik minat para pelancong. Khususnya, cara mendatangkan pengunjung ke kota-kota selain Seoul, Incheon, dan Busan yang saat ini baru mengembangkan industri MICE mereka dan belum memiliki anggaran yang kuat untuk promosi.

Organisasinya juga berencana untuk mengadakan lebih banyak kolaborasi dengan asosiasi MICE dari beragam negara untuk mempelajari praktek pengembangan industri MICE di negara tersebut. Tahun ini, Korea MICE Association bekerjasama dengan China MICE Committee dan Japan MICE Association untuk menggelar diskusi di forum Korea MICE Expo 2024. 

Director of Institute of Convention & Exhibition Management Yoon Eunjoo pun menyatakan gelombang Hallyu berkontribusi menciptakan pasar MICE di Korea Selatan. Gelombang tersebut jadi magnet buat pelancong dan jadi daya tawar yang unik.

Tapi di sisi lain, pertumbuhan infrastruktur pendukung MICE juga berperan krusial. Beragam daerah di Korea mulai meningkatkan suplai balairung dan gedung pameran. Yoon menyatakan saat ini ada 17 gedung pameran dan sampai 2032 bakal ada 10 tambahan fasilitas yang bakal berdiri. "Suplai akan menciptakan permintaan," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus