Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo wafat hari ini, Minggu, 3 Desember 2023. Doni menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Siloam Semanggi Jakarta. "Beliau meninggal pukul 17.35 WIB," kata Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021 Egy Massadiah saat dikonfirmasi Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Doni wafat di usia 60 tahun. Semasa hidup, Doni bukan hanya pernah menjadi Kepala BNPB tetapi sempat mengisi beberapa jabatan di TNI AD. Doni pernah bertugas di Komandan Pasukan Khusus (Kopassus), Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Komando Daerah Militer (Kodam), hingga Dewan Ketahanan Nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan, Doni pernah mengurus Sungai Citarum yang tercemar limbah. Ia yang mencetuskan program Citarum Harum. Program tersebut juga menjadi program andalan Doni saat menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi periode 14 November 2017-19 Maret 2018. Melalui program Citarum Harum, Doni menginstruksikan operasi untuk menangkap pengelola pabrik pembuang limbah ke Sungai Citarum.
Lima tahun setelah program Citarum Harum berjalan, Sungai Citarum disebut-sebut sudah masuk kategori cemar ringan. Hal ini disampaikan Ridwan Kamil ketika ia masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada Agustus lalu. Padahal, saat program Citarum Harum dimulai, kualitas air di Citarum sangat buruk dan masuk kategori cemar berat.
“Sekarang di 2023 ini sudah cemar ringan. Cemar ringan itu angkanya membaik. Lompat dari 30an ke 51,” kata Ridwan Kamil selepas rapat evaluasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 29 Agustus 2023.
Target Program Citarum Harum dipatok dalam Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. Target capaian kualitas air dalam program yang dijalankan dalam 7 tahun hingga 2025 tersebut berada di angka 70 poin atau masuk kategori mutu air kualitas kelas 2.
RIRI RAHAYU | AHMAD FIKRI | ANTARA | TEMPO.CO