Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daging
Bulog Resmi Jadi Importir Daging
Kementerian Perdagangan menerbitkan izin impor daging sapi untuk Perum Bulog. Tujuannya agar Bulog dapat menstabilkan harga daging sapi selama Ramadan-Lebaran mendatang melalui operasi pasar.
"Bulog bisa menyiapkan impor," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Bachrul Chairi, Rabu pekan lalu. Kuota untuk Bulog masih diperdebatkan. Kementerian Perdagangan mengusulkan 3.000-5.000 ton, sedangkan Kementerian Pertanian mengusulkan 1.500 ton.
Peraturan itu juga mengizinkan pendistribusian daging impor ke pasar tradisional. Semula daging impor hanya boleh dikonsumsi industri, hotel, restoran, dan katering. Sedangkan pasokan untuk konsumen di pasar-pasar tradisional sepenuhnya bergantung pada pasokan sapi dalam negeri.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan pendanaan impor berasal dari pinjaman BRI dan Bukopin sebagai mitra lama. Adapun untuk fasilitas seperti gudang dan sarana angkut berpendingin telah siap menampung daging impor. "Tidak ada masalah," ujarnya.
Tambang
Royalti Batu Bara Dinaikkan
Pemerintah mengkaji rencana kenaikan royalti perusahaan penambang batu bara dari 3-7 persen menjadi 10-13,5 persen. Saat ini royalti mengacu pada jenis kalori, yaitu 3 persen untuk kalori rendah, 5 persen kalori sedang, dan 7 persen untuk kalori tinggi.
Direktur Pembinaan Mineral dan Batu Bara Paulus Lubis mengatakan besaran royalti akan diseragamkan. "Kami menunggu kajian keekonomian," katanya Selasa pekan lalu. Aturan yang akan diterbitkan berupa peraturan pemerintah.
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia Bob Kamandanu tidak keberatan besaran royalti dinaikkan. Ia hanya berharap pemerintah tidak menyeragamkan besaran royalti untuk semua batu bara.
Bisnis Stasiun Televisi
Grup MNC Minati ANTV
Kabar pembelian aset Grup Bakrie oleh Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo terus bergulir. Penjualan ANTV disebut-sebut mencapai Rp 6 triliun. Dalam laporan keuangan PT Visi Media, aset ANTV mencapai Rp 1,04 triliun. Adapun aset total induk usaha mencapai Rp 3,06 triliun.
Dalam rapat umum pemegang saham, Presiden Komisaris Anindya Bakrie irit bicara menanggapi rumor tersebut. "Itu spekulasi. Saya tidak bisa berkomentar," katanya Rabu pekan lalu. Ia memilih berfokus meningkatkan kinerja perseroan. Grup Bakrie disebut-sebut menjual aset untuk membayar triliunan utang yang jatuh tempo tahun ini.
Sekretaris Perusahaan MNC Arya Sinulingga menampik adanya kesepakatan dengan Grup Bakrie. Ia mengatakan perseroan, yang dikabarkan menganggarkan Rp 5 triliun untuk ekspansi itu, masih dalam tahap menjajaki pembelian ANTV.
Komoditas Pangan
Jengkol Rp 50 Ribu Sekilo
Sepekan terakhir harga jengkol di beberapa pasar tradisional di Tasikmalaya, Jawa Barat, tembus ke angka Rp 50 ribu per kilogram. Harga ini kelewat mahal karena kondisi normal hanya Rp 10 ribu per kilogram.
Ayip, pedagang jengkol di Pasar Induk Cikurubuk, Tasikmalaya, mengatakan penyebab harga mahal karena seretnya suplai. "Pasokan dari Trenggalek, Jawa Timur, hanya satu ton," ujarnya Senin pekan lalu. Pasokan menurun dari yang sebelumnya dua kali seminggu menjadi sekali seminggu. Kelangkaan jengkol merembet ke daerah lain, seperti Magelang, Jawa Tengah.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan lonjakan harga karena Juni bukan masa panen jengkol. "Panen raya pada November-Januari." Bayu menilai jengkol, yang bukan bahan pangan utama, tidak akan mengerek inflasi.
Harga jengkol yang disebut-sebut tertinggi dalam sejarah itu menjadi bahan canda Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. "Nanti akan ada BUMN jengkol," katanya.
Perbankan
Rekor Laba Bank Rp 95,3 Triliun
Industri perbankan mencetak laba sebesar Rp 95,3 triliun tahun lalu. Direktur Biro Riset Info Bank Eko B. Supriyanto mengatakan jumlah itu naik 21,58 persen dibandingkan dengan 2011. "Ini rekor tertinggi," katanya Rabu pekan lalu.
Pertumbuhan tajam terjadi pada kredit sebesar 24,77 persen. Adapun dana pihak ketiga tumbuh 16,29 persen. Eko menilai perbandingan keduanya menggambarkan kecepatan kredit lebih kencang ketimbang dana. Pertumbuhan kinerja perbankan didukung kondisi makroekonomi yang kondusif dengan BI Rate bertahan di angka 5,75 persen.
Tahun ini industri perbankan diperkirakan berada di jalur lambat. Ancaman inflasi diprediksi menekan kredit perbankan. "Khususnya kredit usaha kecil dan menengah," ucapnya. Namun Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Negara Jerry Ng menilai ancaman perlambatan ekonomi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak hanya sementara. "Perekonomian akan normal," katanya.
Perdagangan Luar Negeri
Neraca Perdagangan Kembali Defisit
Neraca perdagangan kembali mengalami defisit sebesar US$ 1,62 miliar pada April lalu. Sebelumnya, neraca perdagangan surplus sebesar US$ 304,9 juta pada Maret lalu. "Masih terbebani impor minyak bumi dan gas serta penurunan ekspor unggulan," kata Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, Rabu pekan lalu.
Defisit juga disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah karena merosotnya produksi dalam negeri. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan realisasi produksi minyak mentah hanya mencapai 832 ribu barel per hari hingga April lalu.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memprediksi defisit bisa lebih membengkak tanpa kenaikan harga bahan bakar minyak. "Tahun lalu defisit US$ 1,5 miliar, tahun ini bisa US$ 2-3 miliar," ujarnya.
Infrastruktur
Rp 1 Triliun untuk Relokasi Waduk Jatigede
Pemerintah menganggarkan Rp 1 triliun untuk merelokasi warga yang terkena dampak proyek Waduk Jatigede di Subang, Jawa Barat. Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, ada 4.590 keluarga yang akan dipindahkan. "Termasuk 2.713 keluarga lagi (di sekitar proyek)," katanya Selasa pekan lalu.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan rumah pengganti bertipe 36 senilai Rp 60 juta per unit. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan lahan sehingga pembangunan rumah direncanakan dua kali. "Sudah masuk lelang tahap akhir," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memastikan pembangunan waduk mencapai 70 persen dan siap dialiri Oktober mendatang. Waduk yang diklaim terbesar kedua setelah Jatiluhur itu dicanangkan sejak 1960-an. Hingga kini pembangunannya masih menghadapi kendala pembebasan lahan dan relokasi warga.
Otomotif
’Mobil Hijau’ Bebas Pajak
Pemerintah resmi membebaskan pajak penjualan atas barang mewah kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan. Pembebasan pajak diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, yang diterbitkan Mei lalu.
Dalam peraturan itu kendaraan yang disebut hemat energi dan ramah lingkungan adalah kendaraan nondiesel kapasitas silinder 1.200 cubic centimeter (cc) dan konsumsi bahan bakar minyak 20 kilometer per liter. Syarat kedua adalah mesin diesel berkapasitas 1.500 cc dengan konsumsi BBM 20 kilometer per liter.
Menteri Perindustrian Muhammad Suleman Hidayat mengatakan segera menerbitkan keputusan Menteri Perindustrian untuk mengatur lebih rinci harga mobil hijau ini. Aturan mobil hijau ini diharapkan merangsang industri memproduksi kendaraan hemat energi. "Ini mengantisipasi naiknya harga bahan bakar minyak," katanya Rabu pekan lalu.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Juwono menilai industri otomotif bakal semakin beragam. Pelaku bisnis otomotif akan berlomba-lomba membuat mobil low cost green car, mobil hibrida, mobil listrik, dan mobil berbahan gas. "Konsumen memiliki banyak pilihan," ujarnya.
Retail
Omzet Retail Tembus Rp 150 Triliun
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memprediksi omzet penjualan retail modern akan tembus Rp 150 triliun tahun ini. Optimisme Gita melihat catatan omzet penjualan tahun lalu sebesar Rp 135 triliun. "Ini indikasi konsumsi meningkat," katanya Rabu pekan lalu.
Sebanyak 65 persen penjualan retail didominasi produk makanan dan sisanya sebesar 35 persen nonmakanan. Sebesar 35 persen pembelian produk makanan di hipermarket, 35 persen di minimarket, dan 30 persen lagi di supermarket.
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Satria Hamid mengatakan total omzet penjualan retail modern naik lima persen pada semester pertama tahun ini. "Variabel pendorongnya kenaikan listrik dan upah minimum provinsi, yang membuat harga barang naik 5-15 persen," ucapnya. Ia optimistis sektor retail tumbuh tujuh persen tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo