Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Profil Elaine Low, Putri Konglomerat Low Tuck Kwong yang Terima Hibah Saham Senilai Rp 122,4 Triliun dari Sang Ayah

Putri bungsu konglomerat Low Tuck Kwong dapat hibah 22 persen saham perusahaan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dari sang ayah. Ini profil Elaine Low.

1 September 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Putri bungsu konglomerat paling kaya se-Indonesia nomor 3 Low Tuck Kwong, Elaine Low, mendapatkan hibah berupa 22 persen atau 7.333.333.700 saham perusahaan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dari sang ayah. Menurut Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero, hibah tersebut dilatarbelakangi hubungan keluarga antara orang tua dan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Para pihak yang melakukan transaksi adalah Dato Low Tuck Kwong (ayah) sebagai pihak yang mengalihkan saham miliknya sebanyak 7,33 miliar saham atau 22 persen kepada anaknya, Elaine Low,” kata Jenny.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan neraca perdagangan saham Sabtu, 31 Agustus 2024 per hingga pukul 16.00 WIB, saham BYAN tercatat turun 1,04 persen ke Rp 16.700,00. Artinya, saat ini total kepemilikan 7,33 miliar atau 22 persen saham BYAN setara dengan Rp 122.466.672.790.000 atau Rp 122,4 triliun.

Dilansir dari Bayan.com.sg, total saham perusahaan ini mencapai Rp 33,333,335,000. Adapun Low Tuck Kwong, sebelumnya menguasai saham BYAN sebesar 20.716.816.570 atau setara Rp 345, 97 triliun. Dengan adanya pengalihan 22 persen tersebut, jumlah saham Raja Batu Bara itu berkurang menjadi 13.383.482.870 atau setara Rp 223,50 triliun.

Meski demikian, Low Tuck Kwong yang dijulkuki Raja Batu Bara ini disebut tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali perseroan. Pasalnya, Elaine Low akan menggunakan semua hak suaranya atas seluruh saham yang dimilikinya sesuai dengan keinginan ayahnya itu.

Profil Elaine Low

Kendati merupakan putri dari konglomerat yang malang melintang namanya di deretan orang terkaya di Tanah Air, Elaine Low tak banyak dikenal orang. Tampaknya putri bungsu Low Tuck Kwong ini lebih senang menjadi wanita bisnis. Sebagai anak konglomerat, Elaine memang bertanggungjawab atas The Farrer Park Company, perusahaan di sektor kesehatan dan gaya hidup.

Elaine tercatat sebagai lulusan magister The Lee Kuan Yew School of Public Policy pada 2014. Latar belakang pendidikan yang mendukung, membuat Elaine dipercaya memimpin perusahaan spesialis medis dan perhotelan swasta ternama tersebut. Perempuan yang tergabung dalam aafiliasi asosiasi akuntan profesional dan anggota dari Institute of Singapore Chartered Accountants ini bisa dibilang yang mengendalikan Farrer Park Hospital dan One Farrer Hotel berstandar bintang lima Singapura.

“Kami kebetulan mengenal tim di balik TFPC, yang terdiri dari beberapa dokter keluarga saya, dan kami percaya bahwa mereka memiliki filosofi dan pendekatan yang tepat dalam memajukan proyek,” kata Elaine kepada Tatler Asia pada Rabu, 3 Maret 2023 lalu, saat bercerita soal konsep penggabungan antara hotel dan rumah sakit dalam satu kompleks itu.

Selain menjadi pucuk pimpinan dari jaringan Farrer Park Medica Center dan bisnis akomodasi lewat One Farrer Hotel, Elaine Low juga menjabat sebagai direktur Seax, sebuah perusahaan provider IT Asia Tenggara yang telah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan teknologi dunia. Elaine juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Metis Energy, bekas perusahaan bernama Manhattan Resources, yang bergerak di sektor energi terbarukan.

Meski tak lagi menjabat, Elaine bersama kakaknya, Low Yi Ngo, dan ayahnya masih berstatus pengendali dan penerima manfaat terbesar dengan porsi kepemilikan 34 persen atas Kaiyi Investment Pte Ltd dan Energy Resource Investment Pte Ltd. Kedua perusahaan tersebut saat ini merupakan investor terbesar Metis Energy dengan total kepemilikan 61,63 persen saham.

Nama Elaine pernah mencuat pada 2011 silam saat bencana gempa dan tsunami melanda Jepang. Elaine, yang saat itu baru berusia 24 tahun menuai perhatian setelah menyumbangkan 1 juta dollar Singapura atau Rp 6,8 miliar untuk Negeri Matahari Terbit. Cek 1 juta dollar Singapura tersebut diarahkan Elaine pada Rabu, 16 Maret 2011 kepada Duta Besar Jepang untuk Singapura Yoichi Suzuki. Sumbangan itu merupakan yang terbesar yang diterima Duta Besar Jepang.

“Keluarga saya dan saya merasa itu merupakan bencana yang dan kami ingin mengulurkan bantuan,” ujar Elaine Low.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | KODRAT SETIAWAN I STRAITSTIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus