Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk melakukan penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Aksi korporasi itu diminati sejumlah investor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Tempo Toriq Hadad mengatakan saat ini ada dua investor yang siap menjadi pembeli siaga. Mereka adalah Edwin Soeryadjaja dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). PT Surya Citra Media Tbk adalah perusahaan media yang memiliki stasiun televisi SCTV dan Indosiar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, masih ada beberapa pengusaha lain yang menyatakan minat. "Ada beberapa nama pengusaha dengan rekam jejak baik, bebas masalah hukum, dan peduli terhadap kebebasan pers," kata dia, Senin, 8 Januari 2018. Dia mengatakan para investor baru itu akan memiliki sejumlah kecil saham Tempo.
Setelah right issue, kepemilikan saham Tempo masih akan mendominasi. Toriq menyatakan porsinya masih 90 persen. Sisanya akan dimiliki Edwin Soeryadjaya, PT Sukses Perdana Mandiri, PT Sinar Ganda Jaya, dan PT Surya Citra Media Tbk masing-masing 1,57 persen, SCMA 0,79 persen, dan Burlingham International Ltd 2,36 persen.
Dalam aksi korporasi kali ini, Tempo akan melepas sebanyak 333,33 juta saham baru. Harga yang dipatok sebesar Rp 300 per saham.
Emiten berkode TMPO membidik dana sebanyak-banyaknya Rp 99,99 miliar dari rights issue ini. Dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk pengembangan usaha, investasi berbentuk pinjaman ke anak usaha, modal kerja, dan pembayaran utang.
Hari ini merupakan jadwal ex HMEDT Tempo di pasar reguler dan negosiasi. Rencananya, cum-right dan ex-right di pasar tunai akan jatuh pada 10 dan 11 Januari 2018. Recording date untuk HMETD saham Tempo jatuh pada 10 Januari 2018 dan akan dicatatkan di bursa pada 12 Januari 2018.