Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Manggarai rata-rata melayani 150 ribu hingga 200 ribu penumpang transit setiap harinya. Bagaimana cara PT KAI Commuter atau dikenal KCI mengantisipasinya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
VP Corporate Secretary PT KCI Erni Sylviane Purba dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Jakarta pada Senin, 29 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang ini, in average kami bisa melayani 150 ribu sampai 200 ribu orang yang transit di Stasiun Manggarai. Pasti dengan meningkatnya volume penumpang, penumpang yang akan transit di Stasiun Manggarai juga akan meningkat," ujar Anne, sapaan Erni Sylviane.
Dengan peningkatan jumlah penumpang, Anne mengatakan, perlu sejumlah antisipasi, seperti penyiapan feeder (angkutan tambahan) dan memperkecil headway (waktu tunggu penumpang) agar kepadatan berkurang.
"(Kami) tetap menyiapkan feeder-feeder yang kami berangkatkan dari (Stasiun) Bukit Duri, itu bisa 15 hingga 17 perjalanan," kata Anne.
Pada kesempatan itu, Anne membeberkan Grafik Perjalanan Kereta Api atau Gapeka 2023. Gapeka, lanjut dia, adalah grafik perjalanan kereta api yang harus dijalankan KCI pada 2023.
Dengan berlakunya Gapeka per 1 Juni 2023, kereta rel listrik atar KRL dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Duri dan Batu Ceper sudah bisa melaju dengan kecepatan 75 kilometer per jam. Sebelumnya, KRL tersebut melaju 70 kilometer per jam.
"Saat ini ada tangga-tangga alternatif, seperti menuju peron 5 dan 6, juga 7 dan 8, kami sudah siapkan supaya orang tidak numpuk di tengah, tapi bisa mengisi ujung-ujung peron yang ada di Stasiun Manggarai," papar Anne.
Dengan begitu, dia berharap bisa membantu flow penumpang. Ditambah, kata dia, persiapan untuk peron 3 dan 4 di Stasiun Manggarai. Sebagai informasi, peron 3 dan 4 tengah dalam perbaikan.
"Mudah-mudahan dalam 1 sampai 2 bulan ke depan, 3 dan 4 sudah siap beroperasi sehingga area transit di Stasiun Manggarai bisa lebih luas," tutur dia.
Pilihan Editor: Ganjar Pranowo Ajak Hipmi Dampingi Startup dan Enterpreneur Baru: Kita Butuh 14 Persen Pengusaha Muda
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini