Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Struktur Teks Laporan Observasi, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Penting untuk memahami struktur teks laporan observasi karena memuat pengelompokan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

14 November 2024 | 20.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjelasan umum atau laporan mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil pengamatan (observasi). Teks ini juga dikenal sebagai teks klasifikasi karena memuat pengelompokan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam membuat teks laporan hasil observasi, penting untuk memahami strukturnya. Untuk itu, simak struktur teks laporan observasi, ciri-ciri, dan contohnya berikut ini. 

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Mengutip E-Modul Bahasa Indonesia Kelas X, struktur teks laporan hasil observasi terbagi dalam tiga bagian, yaitu:

1. Pernyataan Umum/Klasifikasi

Bagian ini berisi tentang informasi atau pengertian mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum dengan menjelaskan penggolongan atau klasifikasi tentang objek yang hendak dilaporkan, misalnya seperti benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena sosial, fenomena alam, dan lain sebagainya.

Di bagian ini, objek diklasifikasikan berdasarkan persamaan dan/atau perbedaannya. Kriteria tersebut kemudian digunakan untuk membedakan kelas, subkelas, dan rincian yang lebih spesifik.

2. Paragraf yang Terdiri Anggota/Aspek yang Dilaporkan

Bagian ini memuat penjelasan mendetail tentang informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil observasi. Di sini akan diuraikan klasifikasi atau pengelompokan secara berurutan, mulai dari kelas besar hingga yang lebih kecil (subkelas). 

Contohnya, pengelompokan dapat diikuti oleh rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadian.

3. Simpulan  

Berisi ringkasan umum mengenai topik yang dilaporkan (opsional).

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi juga memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:

  • Bersifat objektif dan universal.
  • Objek yang dibahas adalah objek tunggal.
  • Ditulis secara lengkap dan sempurna.
  • Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
  • Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
  • Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
  • Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan sub-kelas yang terdapat di dalamnya.
  • Menggunakan frasa nomina (kata benda) yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.
  • Menggunakan verba (kata kerja) relasional, seperti ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri. 

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Fungsi teks laporan hasil observasi adalah untuk memberikan informasi yang jelas, akurat, dan terperinci mengenai suatu objek atau fenomena berdasarkan hasil pengamatan langsung. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

  1. Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
  2. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan, dan pemecahan masalah dalam pengamatan.
  3. Sarana untuk pendokumentasian.
  4. Sebagai sumber informasi terpercaya.

Contoh Identifikasi Struktur Teks Laporan Observasi

Mengutip buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Oleh Tim Ganesha Operation, berikut contoh mengidentifikasi struktur teks laporan observasi. 

Harga Sembako Melonjak

Menjelang bulan suci Ramadan, harga berbagai bahan kebutuhan pokok alias sembako mulai merangkak naik. Demikian pula halnya dengan harga sembako di semua pasar tradisional di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Kenaikan harga tertinggi di sejumlah pasar tradisional di Polewali Mandar, terutama terjadi pada sayur- mayur. Cabai keriting, misalnya, naik hampir seratus persen dari semula Rp18.000 menjadi Rp32.000. 

Demikian pula, harga bawang merah yang sebelumnya dijual Rp7.000 per kilogram, kini melonjak hingga Rp19.000 per kilogram. 

Harga gula pasir juga naik menjadi Rp12.000 per kilogram, padahal pekan lalu masih dijual di kisaran Rp9.000 per kilogram. Komoditas yang juga mengalami kenaikan adalah telur ayam, minyak goreng, dan tepung terigu.

Kenaikan harga kebutuhan pokok di Polewali Mandar juga dipicu oleh terputusnya suplai dari sejumlah daerah penyangga, seperti Enrekang, Duri, dan Pinrang. Hal tersebut terutama disebabkan oleh runtuhnya Jembatan Pajalele di Pinrang.

Menurut para pedagang, kenaikan harga terjadi hampir setiap hari dalam sepekan terakhir. Selain karena menjelang bulan suci Ramadan, kenaikan harga juga disebabkan oleh terputusnya suplai sembako akibat jembatan tersebut runtuh. Struktur dan kaidah teks tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pernyataan Umum

Pernyataan umum dalam teks laporan observasi itu berupa uraian tentang harga sembako yang mulai naik.

2. Aspek yang Dilaporkan

Uraian hasil observasi, yaitu kenaikan harga cabai keriting, bawang merah, gula pasir, telur ayam, minyak goreng, dan terigu. Kenaikan harga disebabkan menjelang Ramadan dan terputusnya pasokan.

Selain itu ada juga fakta berupa kenaikan harga cabai keriting yang semula Rp18.000 menjadi Rp32.000, bawang merah yang semula Rp7.000 menjadi Rp19.000, dan gula pasir semula Rp9.000 menjadi Rp12.000.

3. Simpulan

Kesimpulan teks tersebut adalah naiknya harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan terputusnya pasokan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus