Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemajuan UAV seri Wing Loong menyoroti tekad dan upaya gigih China dalam menguasai teknologi-teknologi utama dan inti independen di sektor kedirgantaraannya, untuk menjaga keamanan nasional, pembangunan ekonomi. Foto : Twitter
Wing Loong-1E akan menawarkan pilihan hemat biaya di pasar internasional, kata para analis. Wing Loong-1E menggunakan bahan komposit untuk seluruh pesawat, yang merupakan teknologi canggih, drone harus lebih ringan dan lebih kuat daripada Wing Loong-1. Foto : Twitter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Global Times, analis mengatakan bahwa Wing Loong-1E dapat dibandingkan dengan MQ-1C Gray Eagle dari AS. MQ-1C Grey Eagle memiliki berat lepas landas kotor maksimum 1.633 kilogram, kapasitas bahan bakar 261 kilogram, kapasitas muatan internal 261 kilogram dan kapasitas muatan eksternal 227 kilogram. Foto : Weibo
Wing Loong-1E dikembangkan oleh AVIC (Chengdu) Unmanned Aerial Vehicle System Co., Ltd. (AVIC UAS), anak perusahaan AVIC di Chengdu. Model baru tersebut dikembangkan berbasis keluarga UAV Wing Loong yang sudah sempurna, dengan sebuah platform UAV yang dioptimalkan dan ditingkatkan. Foto : Weibo
Pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) Wing Loong-1E berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya pada 18 Januari lalu. Wing Loong-1E melakukan lepas landas otonom dan kemudian menyelesaikan penerbangan perdananya selama 22 menit, dengan UAV dalam kondisi baik, kata AVIC. Foto : Weibo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini