Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro melambaikan tangan kepada warga saat meninggalkan Keraton Yogyakarta untuk mengikuti kirab di Yogyakarta (23/10/2013). Selain kereta Kyai Jongwiyat yang ditunggangi pasangan pengantin, kirab ini diikuti oleh 12 kereta milik Keraton Yogyakarta, 60 kuda, 240 prajurit tradisional Keraton. TEMPO/Suryo Wibowo.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo terlihat ikut memotret kirab pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta (23/10). Roy Suryo yang hobi fotografi ini ikut memotret kirab pengantin agung bersama para jurnalis video dan foto. TEMPO/Suryo Wibowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga memanjat lantai atas bangunan untuk mengabadikan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro bersiap di dalam Keraton Yogyakarta untuk mengikuti kirab hingga kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (23/10). Ribuan warga dan wisatawan tumpah ke jalan untuk menyaksikan kirab pengantin agung ini . TEMPO/Suryo Wibowo.
Ribuan warga berebut mengabadikan pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro saat melewati jalan Malioboro, Yogyakarta (23/10). 3000an relawan ikut diturunkan untuk mengamankan hajatan terakhir pernikahan agung putri Sri Sultan Hamengku Buwono X ini. TEMPO/Suryo Wibowo.
Para pegawai sebuah toko di kawasan Malioboro mengabadikan kirab pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro saat melewati jalan Malioboro hingga kompleks Kepatihan, Yogyakarta (23/10). Seluruh pertokoan menunda jam buka hingga selesainya acara kirab pengantin ini. TEMPO/Suryo Wibowo.
Sejumlah warga menaiki tangga dan bangku untuk melihat dan mengabadikan pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro di jalan Malioboro, Yogyakarta (23/10). TEMPO/Suryo Wibowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini