Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang petugas memberikan vaksin kolera oral pada pengungsi Rohingya di kamp pengungsi Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. REUTERS / Mohammad Ponir Hossain
Seorang balita pengungsi Rohingya menerima vaksin kolera oral, di kamp pengungsi Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. REUTERS / Mohammad Ponir Hossain
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas mendata pengungsi Rohingya yang akan menerima vaksin kolera oral, di kamp pengungsi Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. REUTERS / Mohammad Ponir Hossain
Petugas memberikan tanda pada pengungsi Rohingya yang telah menerima vaksin kolera oral, di kamp pengungsi Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. REUTERS / Mohammad Ponir Hossain
Seorang gadis pengungsi Rohingya mendapat vaksin kolera oral, yang didistribusikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di kamp pengungsi Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. WHO mendistribusikan 900 ribu vaksin kolera oral bagi ribuan pengungsi Rohingya di Cox's Bazar. REUTERS / Mohammad Ponir Hossain
Sejumlah pengungsi Rohingya mengantre untuk mendapatkan vaksin kolera oral, yang didistribusikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di kamp pengungsi Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. Staf WHO yang didukung oleh sekitar 1.000 sukarelawan, berniat untuk memvaksinasi 650.000 pengungsi Rohingya selama beberapa minggu ke depan. REUTERS / Mohammad Ponir Hossain
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini