Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Aerofobia: Ketika Orang Takut Naik Pesawat, Apa Penyebabnya?

Perasaan takut berlebih ketika naik pesawat disebut dengan aerofobia. Penderitanya akan merasa gelisah, atau mengalami panik yang ekstrem. Gejalanya?

10 November 2024 | 22.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aerofobia merupakan rasa takut berlebihan saat naik pesawat, hal ini umum dirasakan beberapa orang. Perasaan ini membuat penderitanya mengalami ketakutan dan panik yang ekstrem, sehingga membuat mereka menghindari perjalanan udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aerofobia umumnya dialami pada orang dengan usia 17-34 tahun. Sebab ini merupakan waktu-waktu ketika seseorang mengalami perubahan hidup terjadi, seperti kelulusan, pernikahan, atau persalinan. 

Penyebab Aerofobia

Dinukil dari Health Central, aerofobia tidak memilki penyebab pasti. Namun, hal ini biasanya didatangkan dengan berbagai faktor, seperti perasaan takut ketinggian yang diwariskan secara genetik, atau khawatir lantaran tidak memiliki kendali atas keselamatan saat terbang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Medical News Today melaporkan, perasaan takut naik pesawat dipengaruhi oleh pemberitaan di televisi atau koran tentang kecelakaan pesawat. Rasa takut terbang diikuti berdasar beberapa faktor. Adalah takut berada di ruangan tertutup (claustrophobia), takut dengan banyak orang (enochlophobia), takut ketinggian (acrophobia), hingga takut adanya terorisme. 

Penelitian lainnya menunjukkan aerofobia dipicu seperti cuaca buruk, turbulensi, hingga lepas landas. Perasaan ini diikuti dengan beberapa gejala, sebagai berikut:

- Berkeringat

- Jantung berdebar-debar

- Sesak napas

- Gemetar

- Mual dan pusing

- Tangan terasa dingin

Adapun, dilansir dari Channel News Asiaterbang alias naik pesawat sebetulnya merupakan salah satu bentuk transportasi yang paling aman. Hal ini merujuk penelitian yang diterbitkan pada bulan Agustus di Journal of Air Transport Management menunjukkan bahwa para pelancong di seluruh dunia memiliki peluang 1 banding 13,7 juta untuk terbunuh dalam kecelakaan udara. 

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | ELLYA SYAFRIANI | MEDICAL NEWS TODAY | HEALTH CENTRAL | VERY WELL MIND | CLEVELAND CLINIC
Pilihan editor: Apa Perbedaan Boarding Pass dan Check In? Ini Penjelasannya

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus