Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Apakah Pemanis Buatan Berbahaya bagi Kesehatan?

Pemanis buatan dikatakan lebih aman daripada gula. Benarkah demikian?

31 Mei 2022 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selain cita rasanya yang manis dan menyegarkan, pemanis buatan juga cenderung mudah didapat, murah, dan menawarkan jenis rasa yang bermacam-macam. Namun, bagaimana jika mengonsumsinya terlalu sering? Berikut ini adalah akibat-akibat yang sering kali dikaitkan dengan pemanis buatan:

1. Meningkatkan berat badan

Pemanis buatan disebut-sebut lebih baik daripada gula karena tidak mengandung kalori. Di sisi lain, terdapat studi yang mengatakan sebaliknya. Ketiadaan kalori dalam pemanis buatan malah mengecoh kerja otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikarenakan tidak ada kalori yang masuk ke tubuh, otak menganggap bahwa tubuh masih lapar dan membutuhkan asupan makanan lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tetapi, dikutip dari Healthline, ada juga studi yang menunjukkan bahwa pemanis buatan tidak menyebabkan tubuh merasa lapar dan mendorong mengonsumsi lebih banyak kalori.

2. Meningkatkan risiko kanker

Penelitian yang dilakukan pada 1970 mendapati seekor tikus mengidap kanker setelah diberi banyak cyclamate atau salah satu jenis pemanis buatan. Berlainan dengan temuan tersebut, National Cancer Institute mengungkapkan bahwa tidak ada bukti saintifik terkait keterkaitan itu. Lebih lanjut, tikus dan manusia dapat memberikan respons yang berbeda akan pemanis buatan.

3. Memicu sindrom metabolik

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi medis, seperti kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah yang tinggi, serta penumpukan lemak berlebih di perut. Pemanis buatan ditengarai sebagai pemicu sindrom metabolik yang berbahaya bagi manusia.

Dilansir dari Healthline, nyatanya pemanis buatan tetap aman bagi tubuh dan tidak membahayakan sistem metabolisme. Sebab tidak ada studi yang benar-benar membuktikan anggapan tersebut.

VIOLA NADA HAFILDA

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus