Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Durasi Duduk dalam Sehari yang Disebut Peneliti Membahayakan Kesehatan Jantung

Penelitian menyebut duduk selama 10,5 jam, berbaring berjam-jam bisa meningkatkan risiko kematian karena gagal jantung, serangan jantung, atau stroke.

16 November 2024 | 22.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duduk terlalu lama disebut bisa membahayakan kesehatan meski anda rajin berolahraga. Sebuah penelitian menyebut duduk selama 10,5 jam, berbaring selama berjam-jam, bisa meningkatkan risiko kematian karena gagal jantung, serangan jantung, atau stroke walaupun cukup berolahraga sesuai anjuran.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti dari RS Massachusetts di Amerika Serikat menganalisa data dari pencatat kebugaran yang mencatat pergerakan selama tujuh hari pada lebih dari 90 ribu warga Inggris. Hasilnya, rata-rata waktu sedenter atau tanpa pergerakan adalah 9,4 jam sehari. Tim peneliti kemudian memantau kesehatan jantung partisipan selama delapan tahun ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil analisa mengungkapkan peluang kematian karena gagal jantung, serangan jantung, atau stroke selama periode tersebut minimal sampai adanya waktu sedenter. Mereka menyebut risiko kematian dari masalah kesehatan tersebut naik signifikan pada orang-orang yang banyak duduk atau berbaring selama lebih dari 10,6 jam sehari. Kasus ini juga dialami pada orang yang terbiasa berolahraga 150 menit seminggu. 

"Penemuan kami mendukung pengurangan waktu sedenter untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular," kata salah satu penulis senior penelitian, Shaan Khurshid, dikutip dari Daily Mail.

"Durasi 10,6 jam berpotensi meningkatkan kematian akibat gagal jantung dan masalah kardiovaskular. Terlalu banyak duduk atau berbaring bisa membahayakan kesehatan jantung, bahkan pada mereka yang aktif," tambahnya.

Perlunya panduan kesehatan baru
Tim mengatakan panduan kesehatan masyarakat di masa datang perlu menekankan pentingnya memangkas waktu sedenter, menyarankan orang-orang untuk tak hanya berdiam selama lebih dari 10,6 jam sehari. Penemuan itu diterbitkan di Journal of the American College of Cardiology (JACC) dan dipresentasikan di American Heart Association Scientific Sessions 2024.

Sementara itu, direktur Departemen Kedokteran Keluarga Universitas Brown, Charles Eaton, mengatakan orang cenderung mementingkan seberapa banyak olahraga yang dilakukan dan menganggap remeh seberapa lama bergaya hidup sedenter. Menurutnya, mengganti 30 menit waktu duduk setiap hari dengan aktivitas fisik apapun bisa menurunkan risiko masalah jantung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus