Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian susu formula sering dipilih karena dinilai lebih praktis dan dapat tersedia kapan saja. Namun, taukah Anda pemberian susu formula ternyata memberikan banyak dampak buruk untuk bayi dan anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari berbagai sumber, berikut berbagai risiko yang akan didapat bila memberi susu formula pada bayi dan anak:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Resiko kematian akibat penyakit lebih tinggi
Menurut Oklahoma Breastfeeding Resource Center, bayi yang diberi susu formula memiliki risiko kematian yang lebih tinggi karena penyakit seperti diare dan infeksi paru-paru.
2. Kekurangan antibodi
Mengutip kidshealth.org, bayi yang diberikan susu formula tidak akan memperoleh antibodi karena tidak memproduksinya. Antibodi berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi.
3. Risiko obesitas
Anak-anak yang diberi susu formula hampir 40 persen berisiko tinggi untuk menjadi gemuk daripada anak-anak yang mengonsumsi ASI.
4. Masalah kesehatan mental
Menurut studi yang dilakukan di Australia pada 2014, menyusui bisa berpengaruh pada kesehatan mental anak dan remaja untuk jangka panjang. Dilansir dari Antara, bayi yang mengonsumsi susu formula dapat berisiko mengalami masalah internal, seperti gangguan psychosomatik, gelisah, depresif, gangguan bersosialisasi, gangguan perhatian, autisme, serta gangguan cara berpikir pada usia 14 tahun.
5. Peningkatan risiko berbagai penyakit
Mengutip dinkeskulinprogo.kab.go.id, botol susu formula yang tidak dicuci dengan baik akan menimbulkan datangnya berbagai penyakit seperti diare, alergi maupun berbagai infeksi lainnya.
6. Meningkatkan resiko infeksi saluran pernapasan akut
Mengutip dari aimi-asi.org, anak-anak di Brazil yang tidak mendapatkan ASI berisiko 16,7 kali lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan anak-anak yang semasa bayinya disusui secara eksklusif.
7. Meningkatkan resiko oklusi gigi pada anak
Dilansi dari aimi-asi.org, salah satu keuntungan menyusui adalah membuat gigi anak tumbuh rapih dan teratur. Penelitian yang dilakukan pada 1.130 balita (usia 3-5 tahun) untuk mengetahui dampak dari tipe pemberikan makanan dan aktivitas menghisap yang tidak tepat terhadap pertumbuhan gigi yang kurang baik. Aktivitas menghisap yang kurang baik (menghisap botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi/oklusi gigi pada anak.
MELINDA KUSUMA NINGRUM