Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas tidur yang lebih baik dapat berefek pada kesehatan, mulai dari masalah jantung, depresi, hingga penyakit Alzheimer. Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian menunjukkan tidur berperan dalam meningkatkan regulasi emosi. Sedangkan apabila orang merasa memiliki kualitas tidur yang kurang maka bisa membuat keadaan emosi menjadi negatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti juga menunjukkan tidur memberi banyak manfaat dalam jangka waktu yang jauh lebih singkat. Dilansir dari Psychology Today, berikut empat manfaat tidur dan bukan hanya dapat meningkatkan fungsi otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emosi lebih tenang
Dalam studi dari tahun 2020, peserta diperlihatkan gambar setelah lima malam pembatasan tidur atau lima malam tidur nyenyak. Dibandingkan ketika tidur nyenyak, orang yang kurang tidur menganggap gambar positif dan netral lebih negatif. Sementara dalam pemindaian pencitraan otak, kurang tidur telah dikaitkan dengan perubahan amigdala, pusat otak utama dalam pemrosesan emosional.
Peningkatan fokus
Para peneliti telah memeriksa hubungan antara tidur dan kemampuan untuk mempertahankan perhatian terhadap detail. Hasilnya, mereka menemukan kurang tidur dapat mengganggu perhatian yang berkelanjutan. Yang terpenting, ketidakmampuan untuk mempertahankan fokus ini juga dapat mempersulit untuk merespons perubahan di lingkungan. Ini dapat berimbas pada segala hal, mulai dari kinerja yang lebih buruk di tempat kerja hingga risiko kecelakaan mobil yang lebih tinggi.
Memori yang lebih baik
Pembentukan memori jangka panjang dianggap sebagai salah satu fungsi utama tidur. Meskipun tidur yang baik mungkin memiliki banyak efek positif pada ingatan, perannya dianggap sebagai kunci.
Peningkatan kreativitas
Kini, penelitian telah menunjukkan hubungan antara kreativitas dan tidur lebih dari sekadar anekdot. Tidur secara khusus dianggap meningkatkan pemecahan masalah secara kreatif dan mungkin saja tidur REM dan non-REM memiliki peran sinergis dalam proses ini. Dalam praktiknya, tidur berkorelasi dengan peningkatan wawasan tentang cara-cara baru untuk memecahkan masalah dan mungkin bahkan lebih bermanfaat untuk masalah yang sulit.