Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Psikolog Bagi Tips Latihan Pernapasan untuk Redakan Stres dan Panik

Psikolog mengatakan menenangkan diri kala stres dengan fokus pada pernapasan butuh latihan. Berikut yang bisa dilakukan.

15 November 2024 | 15.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stres adalah bagian dari kehidupan tapi bisa dikontrol. Psikolog klinis di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan, Widya Sintia Sari, membagi tips mengendalikan stres dengan olah pernapasan. Caranya, ambil napas dan embuskan secara perlahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ubah rute ke kesadaran, pernapasan, karena orang kalau lagi panik kognitifnya shut down, tidak bisa berpikir. Jadi, siapkan dulu otak kita untuk berpikir, bernapas dulu," katanya di Jakarta pada Kamis, 14 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk melakukannya, orang dapat fokus dulu untuk menarik napas lalu mengembuskan secara perlahan selama setengah menit atau 10 kali siklus napas. Bagi yang Muslim, bisa juga sambil berzikir.

ilustrasi stres (pixabay.com)

Perlunya latihan pernapasan
Widya mengatakan menenangkan diri kala stres dengan fokus pada pernapasan butuh latihan. Namun, saat sudah terbiasa latihan pernapasan maka biasanya orang sudah dapat tenang kurang dari satu menit. Menurutnya, latihan teknik pernapasan ini dapat membantu melampiaskan atau menerapkan kebiasaan yang tidak sehat.

"Karena kadang-kadang ketika stres itu rute pikiran kita dari stresor langsung ke melampiaskan atau ke kebiasaan yang tidak sehat. Ini yang perlu kita ubah. Ketika mau marah, kita langsung latih napasnya," papar Widya.

Lalu ketika sudah mulai tenang, langkah berikutnya adalah menyiapkan diri dengan pikiran positif. Mengucapkan pada diri sendiri kondisi sudah tenang juga bisa dilakukan.

"Nanti ketika sudah lumayan tenang, kita siapkan diri dengan pikiran yang positif. 'Oke, saya sudah cukup tenang,' verbalkan karena kita harus mendengar suara sendiri dulu. Jadi, setelah itu bisa berpikir kalau sebelumnya tidak bisa," jelas Widya.

Stres secara umum merupakan bagian dari pengalaman setiap orang sehari-hari yang tak terhindarkan. Karena itu, mengalami stres adalah hal normal. Menurut Widya, stres psikologis adalah respons yang normal di tengah situasi yang abnormal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus