Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Luka memar dalam istilah medis disebut ecchymosis. Terkadang, kondisi ini tak sepenuhnya disadari saat kulit berubah warna akibat memar. Luka memar perubahan warna kulit akibat kerusakan pembuluh darah kecil di bawah kulit. Meskipun terjadi kerusakan pembuluh darah, tidak ada pendarahan di luar atau luka di kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luka memar terlihat ketika darah mengumpul di bawah permukaan kulit, membentuk bercak. Warnanya bisa bervariasi mulai dari hitam, biru, ungu, cokelat, hingga kuning. Memar terjadi tanpa adanya luka terbuka. Berbeda dengan cedera kulit yang lapisan permukaan luar rusak atau terbuka meningkatkan risiko infeksi.
Penyebab Luka Memar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luka memar tersebab berbagai faktor yang paling umum cedera atau trauma. Dikutip dari Healthline, cedera seperti benturan tubuh bisa menyebabkan pembuluh darah kecil di bawah kulit pecah dan menggumpal. Tapi, selain benturan fisik luka memar juga beragam penyebabnya.
1. Faktor Usia
Orang yang lebih tua, khususnya yang berusia di atas 65 tahun cenderung mudah memar. Sebab, kulitnya menjadi lebih tipis dan pembuluh darahnya rentan terhadap kerusakan.
2. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat, seperti aspirin atau pengencer darah lainnya bisa membuat tubuh rentan memar. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxe untuk meredakan rasa sakit bisa memengaruhi pembekuan darah dan meningkatkan risiko memar. Itu sebabnya, riwayat mengonsumsi obat penting diketahui dokter dan mengikuti sarannya.
3. Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan tubuh rentan memar. Vitamin K mempengaruhi proses pembekuan darah.
4. Penyakit dan Gangguan Darah
Beberapa kondisi medis, seperti hemofilia, leukemia, atau kelainan pembekuan darah lainnya bisa meningkatkan risiko terjadinya luka memar.
Gejala Memar
Gejala luka memar bervariasi tergantung penyebabnya. Biasanya perubahan warna kulit menjadi merah atau ungu yang bisa berubah menjadi kebiruan atau hitam setelah beberapa jam. Gejala lainnya disertai rasa nyeri di bagian berwarna itu.
Dikutip dari situs web Cleveland Clinic, beberapa gejala luka memar.
1. Pembengkakan
Jika luka memar mengalami pembengkakan dan rasa nyeri yang signifikan bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.
2. Luka Memar yang Tidak Sembuh
Jika luka memar tidak sembuh setelah empat pekan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu dievaluasi.
3. Luka Memar yang Muncul Tanpa Sebab
Terkadang, luka memar muncul mendadak tanpa adanya cedera yang jelas. Ini juga kondisi yang perlu diperhatikan. Sebab, kondisi itu bisa menjadi tanda adanya kelainan darah atau masalah medis lainnya.
Pilihan Editor: Mengenali Penyebab dan Jenis Memar