Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker usus besar, juga dikenal sebagai kanker kolorektal, adalah penyakit yang dapat memengaruhi sistem pencernaan manusia. Penyekit ini berkembang dari polip atau pertumbuhan abnormal di lapisan dalam usus besar karena disebabkan oleh beberapa hal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari American Cancer Society, mayoritas kanker kolorektal adalah adenokarsinoma, dimulai dari sel-sel yang membuat lendir untuk melumasi bagian dalam usus besar dan rektum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tipe adenokarsinoma ini seringkali menjadi fokus pembicaraan dokter saat membahas kanker kolorektal. Namun, ada juga jenis tumor lain yang kurang umum, seperti tumor karsinoid, tumor stroma gastrointestinal (GIST), limfoma, dan sarkoma.
Dikutip dari Healthline, penelitian menyebutkan bahwa kanker usus besar dapat disebabkan oleh mutasi genetik yang dapat bersifat turun-temurun atau diperoleh seiring bertambahnya usia. Walaupun keberadaan mutasi ini tidak menjamin seseorang akan terkena kanker, namun dapat meningkatkan peluang terjadinya penyakit tersebut.
Mutasi ini dapat mengakibatkan pembentukan polip, pertumbuhan kecil dan jinak di lapisan usus besar. Perlu diingat bahwa polip yang tidak diobati dapat berkembang menjadi kanker, sehingga pengangkatan polip melalui operasi dapat menjadi tindakan pencegahan yang efektif.
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker usus besar pada seseorang, yaitu:
1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
Beberapa faktor risiko tidak dapat diubah adalah usia, etnis, dan riwayat kesehatan keluarga. Seseorang yang berusia di atas 50 tahun, memiliki riwayat polip usus besar sebelumnya, riwayat penyakit usus, atau keluarga dengan riwayat kanker kolorektal memiliki risiko yang lebih tinggi.
2. Faktor risiko yang dapat diubah
Sejumlah faktor risiko dapat dihindari atau diubah untuk mengurangi peluang terkena kanker usus besar. Di antara faktor ini termasuk kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diabetes tipe 2, gaya hidup yang kurang aktif, dan konsumsi makanan tinggi daging olahan. Mengadopsi gaya hidup sehat dapat menjadi langkah proaktif untuk mengurangi risiko kanker usus besar.
Pilihan editor: Mengenal Kanker Usus Besar dan Gejalanya