Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asam urat dapat menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan rasa panas di daerah persendian. Kondisi ini terjadi akibat produksi asam urat atau metabolisme purin yang berlebihan, pembuangan di ginjal yang berkurang, atau kombinasi keduanya, dan dapat menyerang semua sendi tubuh. Kondisi ini lebih mudah menyerang pria, terutama mereka yang berusia 30 tahun ke atas, dan wanita setelah mengalami menopause.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah penyakit rematik identik dengan penyakit asam urat? Dr. RA Adaninggar, SpPD., dan dr Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR, menjelaskan sebenarnya rematik adalah penyakit radang sendi dengan berbagai penyebab. Misalnya, degeneratif, autoimun atau infalamasi non-autoimun. Pada penyakit asam urat, radang sendi terjadi karena penumpukan kristal asam urat di dalam sendi akibat asam urat yang berlebihan di dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi, tidak semua radang sendi itu penyakit asam urat tetap harus dicari kemungkinan penyebab lain,” jelas mereka melalui laman Instagram @drningz dan @sandrasinthya.
Rematik merupakan penyakit yang berbahaya sehingga harus ditangani dengan baik. Jika menunjukkan gejala-gejala rematik, sebaiknya segera berobat ke dokter dan tidak melakukan pengobatan sendiri karena pengobatan macam-macam kondisi rematik ini sangat berbeda.
Apakah asam urat hanya terjadi pada pria? Penyakit ini bisa terjadi pada pria maupun wanita bila ada kelebihan produksi asam urat atau metabolisme purin dan atau ada gangguan pembuangan asam urat dari ginjal. Meskipun dapat terjadi pada pria maupun wanita, pria lebih berisiko 10 kali lebih tinggi mengalami asam urat dibandingkan pada wanita muda. Hal ini disebabkan karena pada wanita pramenopause adanya hormon estrogen dapat meningkatkan pembuangan asam urat di ginjal. Namun pada wanita menopause, risiko penyakit asam urat akan meningkat, sama halnya seperti pria.
“Jika ada wanita usia produktif dengan asam urat tinggi harus dicari penyebab penyakit yang meningkatkan produksi asam urat atau gangguan fungsi ginjal,” saran mereka.
Apakah asam urat hanya terjadi pada lansia? Penyakit asam urat dapat terjadi pada semua usia bila ada kelebihan produksi asam urat/metabolisme purin dan atau ada gangguan pembuangan asam urat dari ginjal. Kelebihan produksi asam urat/metabolisme purin bisa terjadi karena kelainan genetik enzim metabolisme purin, penyakit kelainan darah, cedera, atau operasi yang meningkatkan penghancuran sel, serta makan makanan yang tinggi asam urat. Sementara itu, gangguan asam urat di ginjal bisa terjadi karena gangguan fungsi ginjal, penggunaan obat-obatan tertentu, serta penyakit metabolik atau gangguan hormon.
Benarkah makan sayuran hijau dapat membuat asam urat kambuh? Kangkung dan bayam sering kali dianggap sebagai penyebab asam urat. Padahal, menurut Ning dan Sandra, fakta ilmiahnya tidaklah demikian.
“Sayuran hijau tidak mengandung purin tinggi,” kata mereka. Bahan makanan tinggi purin yang harus dibatasi adalah jeroan, daging merah, minuman manis, dan alkohol.
Apakah penyakit asam urat hanya menyerang sendi? Nyeri sendi merupakan gejala utama serangan asam urat. Namun, penyakit akibat asam urat tinggi tidak hanya berkaitan dengan nyeri sendi dan kerusakan sendi saja. Asam urat tinggi yang menahun bisa juga menyebabkan gangguan pada ginjal dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Oleh karena itu, sangat penting mengendalikan kadar asam urat mencapai nilai normal untuk mencegah komplikasi.
Apakah diet saja sudah cukup untuk mengobati asam urat tinggi? Pengaturan makanan sangat penting pada pasien asam urat tinggi. Selain membantu menurunkan asam urat, pengaturan diet dapat mencegah obesitas, hipertensi, dan diabetes, yang sering terjadi bersama asam urat tinggi. Namun, pengaturan makan saja tidak cukup, terutama pada kondisi asam urat yang sangat tinggi.
Menurut data dari Gout and Uric Acid Education Society, bahkan dengan pengaturan diet superketat, kadar asam urat hanya turun 1 mg/dl. Terapi dengan obat penurun asam urat, misalnya Allopurinol, tetap dibutuhkan untuk mempertahankan kadar asam urat di bawah 6 mg/dl.
Benarkah obat penurun asam urat hanya diminum saat sakit sendi saja karena konsumsi jangka panjang dapat merusak ginjal? Penanganan asam urat dibagi dua. Pertama, pengobatan serangan akut dengan obat penghilang nyeri. Kedua, obat penurun asam urat untuk mencapai kadar asam urat di bawah 6 mg/dl secara kontinyu. Obat penghilang nyeri biasanya akan dihentikan jika nyeri membaik. Namun, obat penurun asam urat, seperti allopurinol atau febuxostat, harus digunakan jangka panjang untuk mempertahankan kadar asam urat yang normal.
“Jangan takut menggunakan obat penurun asam urat karena obat ini tidak merusak ginjal. Sebaliknya, jika Anda tidak konsumsi obat penurun asam urat, kadar asam urat yang tinggi inilah yang bisa merusak ginjal. Bisa secara langsung, dan juga bisa menyebabkan batu ginjal,” jelas mereka.
Benarkah asam urat yang tinggi tidak berbahaya karena hanya menyebabkan nyeri? Banyak orang berpikir asam urat tidak berbahaya karena gejalanya hanya nyeri sendi saja. Faktanya, penyakit asam urat yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan kerusakan sendi dan organ tubuh lain.
Pada penyakit asam urat kronis, sendi bisa mengalami erosi, terjadi kelainan bentuk sendi yang bisa disertai dengan gangguan fungsi sendi. Kunci mencegah komplikasi akibat asam urat tinggi adalah tercapainya kadar asam urat di bawah 6 mg/dl secara kontinyu. Perubahan gaya hidup seperti diet rendah purin, olahraga teratur, minum dan obat penurun asam urat secara rutin bisa mencegah komplikasi.