Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

4 Tips Buat yang Pertama Kali Mencoba Sleeper Train

Pengalaman perjalanan malam dengan sleeper train layak dicoba jika bepergian ke Eropa

7 Maret 2024 | 20.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sleeper train sedang digemari sekelompok kecil orang di Eropa. Moda transportasi ini dinilai lebih ramah lingkungan dibanding pesawat terbang jarak pendek beremisi tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengalaman perjalanan malam dengan sleeper train layak dicoba jika bepergian ke Eropa. Selain ramah lingkungan, bisa mendapatkan pemandangan menarik saat melewati rute tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tertarik mencoba? Berikut ini beberapa tips yang harus diperhatikan buat yang pertama kali naik sleeper train

1. Lakukan riset 

Selalu mulai dengan sedikit riset untuk memastikan ada rute antar kota atau negara yang diinginkan. Misalnya Man in Seat 61, sebuah situs web yang memiliki rincian mengenai lusinan rute internasional. Mulai dari nomor kursi, bahkan foto makanan dan colokan listrik. Setelah  menemukan rute yang tepat, periksa Trainline dan RailEurope, atau website operator kereta api.

2. Tentukan privasi yang dibutuhkan

Konfigurasi kereta malam bervariasi menurut operator, jalur, dan gerbong. Banyak kereta api yang memiliki satu atau dua gerbong dengan kursi tegak tradisional. Tapi kursi tersebut dapat direbahkan dan jauh lebih luas daripada kursi pesawat. 

Ada juga yang memiliki kabin tidur dengan satu hingga enam tempat tidur, yang kemungkinan dapat dilipat jika tidak digunakan. Dimungkinkan untuk memesan seluruh kabin untuk keluarga atau sekelompok teman, tetapi perlu membayar ekstra.

3. Rencanakan untuk memesan terlebih dahulu

Sebagian besar perusahaan kereta api menggunakan penetapan harga dinamis. Jadi harga tiket kemungkinan besar akan naik seiring dengan semakin dekatnya tanggal tersebut.

Banyak operator yang tidak membuka penjualan tiket hingga dua atau tiga bulan sebelumnya. Ada banyak faktor penyebabnya. Tapi yang paling utama  karena pemeliharaan jalur biasanya dijadwalkan semalaman untuk meminimalkan gangguan komuter.

4. Bersikaplah fleksibel

Cobalah untuk bersikap fleksibel. Sebab saat jam sibuk, rute paling populer, seperti Paris ke Berlin, bisa terjual habis atau menjadi sangat mahal bagi sebagian wisatawan. 

Jika tiket yang diinginkan tidak tersedia, bisa mencari waktu yang lain. Apalagi jaringan kereta api di Eropa begitu luas. 

TRAVEL+LEISURE ASIA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus